Kemenpar Luncurkan Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo: Wujudkan Destinasi Pariwisata Berkelas Dunia
Kementerian Pariwisata meluncurkan program Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo untuk meningkatkan daya saing global destinasi wisata tersebut melalui pengelolaan sampah terpadu dan kesadaran masyarakat.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) resmi meluncurkan program "Gerakan Wisata Bersih" di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu, 12 April 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing Labuan Bajo di kancah internasional dengan menciptakan destinasi wisata yang bersih dan berkelanjutan. Peluncuran ini menandai langkah konkret Kemenpar dalam menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Enik Ermawati, menjelaskan bahwa Gerakan Wisata Bersih bukan hanya sekadar meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga bertujuan untuk membangun daya saing global destinasi wisata. "Tidak hanya bisa meningkatkan awareness (kesadaran) masyarakat sekitar, tapi juga membuat destinasi itu betul-betul memiliki daya saing tingkat global, tingkat internasional begitu," ujar Wamenpar di Labuan Bajo.
Labuan Bajo merupakan lokasi ketiga yang diaktivasi dalam program ini, setelah beberapa destinasi prioritas lainnya. Kemenpar berencana untuk melakukan pendampingan, evaluasi, dan monitoring berkelanjutan terhadap program ini, dengan harapan dapat meluas ke daerah lain di masa mendatang. Program ini menargetkan 16 titik di berbagai destinasi prioritas, termasuk Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Likupang, Manado, Bali, Banyuwangi, dan Jakarta.
Gerakan Wisata Bersih: Kolaborasi untuk Labuan Bajo yang Bersih
Program Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo mendapat sambutan positif dari Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi. Ia menilai program ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas destinasi dan menjaga keberlanjutan alam. "Hari ini kita memulai dengan kebudayaan baru bahwa betapa pentingnya yang namanya bersih, tentunya tidak berhenti sampai di hari ini, hari ini adalah pondasinya kita mau menyatakan bahwa Labuan Bajo wisatanya bersih, ayo kita wujudkan Labuan Bajo bersih," kata Bupati Endi.
Bupati Endi juga mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pegiat lingkungan, untuk bekerja sama dalam mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang bersih dan nyaman bagi warga dan wisatawan. Pemkab Manggarai Barat bahkan berencana untuk melarang penggunaan air minum dalam kemasan plastik di berbagai tempat, seperti hotel, restoran, kapal wisata, warung, dan kantor pemerintahan, sebagai upaya mengurangi sampah plastik.
Langkah konkret lainnya yang akan diambil adalah pengawasan ketat terhadap kapal wisata. "Kami sangat harapkan teman-teman KSOP bahwa ke depan kapal yang berwisata ke laut yang pertama dicek adalah membawa air minum yang kemasan gelas atau botol, kalau itu terjadi Kita pastikan mereka tidak boleh berangkat, tujuannya agar lingkungan kita terjaga dengan baik dan kepariwisataan kita berkelanjutan," tegas Bupati Endi. Hal ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam mendukung program Gerakan Wisata Bersih.
Mengatasi Sampah Perairan dan Pentingnya Pengelolaan Sampah Terpadu
Wamenpar juga menyoroti masalah sampah di perairan laut yang dihasilkan dari aktivitas wisata dan masyarakat. Ia mendorong pengelolaan sampah terpadu di setiap destinasi dan wilayah kepulauan. "Tapi itu butuh upaya yang luar biasa dengan pemerintah daerah tentu saja bagaimana meningkatkan awareness masyarakat tentang mengelola sampah, bagaimana awareness pengelola destinasi mengelola sampahnya," kata Wamenpar. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang efektif merupakan kunci keberhasilan program ini.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, sebelumnya juga menekankan pentingnya Gerakan Wisata Bersih sebagai upaya kolektif untuk meningkatkan daya saing destinasi pariwisata Indonesia. "Sebagai satu gerakan kolektif, Gerakan Wisata Bersih merupakan upaya kita bersama dalam meningkatkan daya saing destinasi pariwisata Indonesia yang lebih aman dan sehat bagi wisatawan,” kata Menteri Pariwisata.
Program ini diharapkan mampu menciptakan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan dan pariwisata di Labuan Bajo, sekaligus menjadi contoh bagi destinasi wisata lain di Indonesia dalam menerapkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku wisata, Labuan Bajo dapat mewujudkan visinya sebagai destinasi wisata kelas dunia yang bersih dan ramah lingkungan.