Kemenpora Dukung Pemuda Maluku Keluar dari Kemiskinan Ekstrem Lewat Wirausaha
Kemenpora berkolaborasi dengan organisasi pemuda di Maluku untuk memberdayakan pemuda miskin ekstrem agar memiliki penghasilan sendiri melalui pelatihan kewirausahaan.
Ambon, 14 April 2024 - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia mengambil langkah nyata dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Maluku dengan fokus pada pemberdayaan pemuda. Program ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi para pemuda berusia 16-30 tahun agar mampu keluar dari garis kemiskinan. Kolaborasi dengan berbagai organisasi kepemudaan, seperti Yayasan Kopi Maluku dan Moluccas Creative Development Team (MCDT), menjadi kunci keberhasilan program ini.
Asisten Deputi Kewirausahaan Kemenpora RI, Hendro Wicaksono, menjelaskan bahwa program ini merupakan implementasi dari program Kemenpora dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tentang Sinergi Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Bidang Kepemudaan. Program ini sejalan dengan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Nomor 32 Tahun 2022 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Program PPKE yang menerapkan tiga strategi utama: penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan meminimalkan wilayah kantong kemiskinan melalui data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
"Kami berkolaborasi dengan berbagi organisasi kepemudan, di antaranya Yayasan Kopi Maluku dan Moluccas Creative Development Team (MCDT) untuk membina para pemuda agar mampu memiliki penghasilannya sendiri," ungkap Hendro Wicaksono dalam keterangannya di Ambon. Program ini tidak hanya memberikan pelatihan dan seminar, tetapi juga pendampingan berkelanjutan untuk memastikan keberhasilan para pemuda dalam berwirausaha.
Memberdayakan Pemuda Maluku Melalui Kewirausahaan
Dalam implementasinya di Maluku, Kemenpora, bersama MCDT dan Yayasan Kopi Maluku, telah menjalankan berbagai program pelatihan dan seminar kewirausahaan. Para pemuda diberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan visi Kemenpora untuk mendorong kemandirian ekonomi pemuda dan mengurangi ketergantungan pada lapangan kerja formal.
"Kita tidak bisa kalau hanya berharap pemuda Maluku harus bekerja di kantoran atau di pabrik. Kalau bisa mereka itu membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya dan masyarakat sekitar," tegas Hendro Wicaksono. Program ini menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja baru, bukan hanya mencari pekerjaan yang sudah ada.
Pendampingan usaha juga menjadi fokus utama program ini. Meskipun Kemenpora tidak dapat melakukan pendampingan secara langsung ke setiap individu, pemantauan tetap dilakukan melalui organisasi kepemudaan mitra di daerah. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan usaha yang telah dirintis para pemuda.
Hingga saat ini, program ini telah berhasil memberdayakan 50 pemuda Maluku yang kini telah memiliki usaha masing-masing. Angka ini diharapkan terus meningkat seiring dengan berlanjutnya program dan semakin intensifnya pendampingan.
Strategi dan Tantangan Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Program PPKE yang dijalankan Kemenpora di Maluku memiliki beberapa strategi kunci, antara lain:
- Pelatihan dan Seminar Kewirausahaan: Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai usaha.
- Pendampingan Usaha: Memberikan dukungan dan monitoring usaha yang telah dirintis.
- Kolaborasi dengan Organisasi Kepemudaan: Memanfaatkan jaringan dan sumber daya organisasi lokal untuk menjangkau lebih banyak pemuda.
Meskipun program ini telah menunjukkan hasil positif, masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan akses modal dan infrastruktur di beberapa daerah. Kemenpora berkomitmen untuk terus berupaya mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan dampak program ini bagi pemuda Maluku.
Keberhasilan program ini tidak hanya akan mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Maluku, tetapi juga akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan memberdayakan pemuda, Kemenpora berharap dapat menciptakan generasi muda yang mandiri, produktif, dan mampu berkontribusi bagi pembangunan bangsa.