Kementan dan Kemen PPPA Jalin Sinergi: Gerakan Pekarangan Pangan Bergizi untuk Perempuan Berdaya
Kementerian Pertanian dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersinergi untuk memberdayakan perempuan melalui program pekarangan pangan bergizi guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) resmi bekerja sama untuk menjalankan program pekarangan pangan bergizi. Program ini diluncurkan di Jakarta pada Rabu, 14 Mei 2023, dan bertujuan untuk memberdayakan perempuan Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan keluarga. Inisiatif ini diyakini akan memberikan dampak positif pada ekonomi keluarga dan pengurangan angka kemiskinan.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyatakan komitmennya mendukung pemberdayaan perempuan melalui program ini. Beliau menekankan pentingnya menanam kebutuhan pangan sehari-hari di pekarangan rumah sebagai langkah sederhana namun efektif untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan mengurangi pengeluaran rumah tangga. "Kalau dari rumah tangga bisa kita selesaikan ekonomi, yaitu dengan pekarangan pangan bergizi, bisa tanam cabai, pelihara ayam, tanam sayur-sayuran, itu pasti mengurangi belanja ibu-ibu rumah tangga," ujar Mentan Amran.
Program pekarangan pangan bergizi ini bukan sekadar aktivitas menanam, tetapi juga gerakan sosial-ekonomi. Kementan akan menyediakan berbagai bantuan, termasuk benih cabai, sayuran, umbi-umbian, ayam, dan itik petelur secara gratis, serta memberikan pendampingan kepada para penerima manfaat. Hal ini diharapkan dapat menekan angka kemiskinan, stunting, dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Memberdayakan Perempuan, Mengurangi Kekerasan
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menjelaskan bahwa banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berakar dari masalah ekonomi. Oleh karena itu, memperkuat ekonomi keluarga dan ketahanan pangan menjadi solusi penting untuk mengatasi masalah tersebut. "Kalau kekerasan yang dialami perempuan dan anak, basic-nya adalah ekonomi, maka kita selesaikan dulu basic persoalannya, yaitu masalah ekonomi dengan mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam keluarga dengan bercocok tanam," jelasnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan perempuan dapat lebih berdaya secara ekonomi dan mengurangi ketergantungan finansial. Keterlibatan aktif perempuan dalam pengelolaan pekarangan pangan juga diharapkan dapat meningkatkan peran dan posisi mereka dalam keluarga.
Kemen PPPA mengapresiasi dukungan penuh dari Kementan dalam program ini. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat langkah pemerintah dalam mewujudkan perempuan berdaya dan anak terlindungi, mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045. "Alhamdulillah, Pak Menteri akan men-support sepenuhnya untuk kita bisa menggerakkan perempuan-perempuan Indonesia, paling tidak belanjanya ibu-ibu nggak keluar duit lagi gitu ya," ujar Menteri Arifah.
Bantuan dan Pendampingan dari Kementan
Kementan berperan aktif dalam memberikan bantuan dan pendampingan kepada para peserta program. Bantuan berupa benih dan bibit tanaman, serta hewan ternak, akan didistribusikan secara merata. Selain itu, Kementan juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada para perempuan agar dapat mengelola pekarangan pangan mereka secara efektif dan efisien.
Pendampingan ini meliputi teknik budidaya tanaman, perawatan hewan ternak, serta pengolahan hasil panen. Tujuannya adalah agar program ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan keluarga.
Kementan juga akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan mencapai target yang telah ditetapkan. Evaluasi ini akan digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan program di masa mendatang.
Mewujudkan Indonesia Sejahtera dan Berdaya
Sinergi antara Kementan dan Kemen PPPA dalam program pekarangan pangan bergizi ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya, terutama bagi perempuan dan anak-anak. Program ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial.
Dengan memberdayakan perempuan melalui peningkatan ekonomi keluarga, program ini juga berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan dan stunting. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata kolaborasi antar kementerian dalam mengatasi permasalahan sosial ekonomi di Indonesia. Dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.