Kementan dan Kemnaker Kolaborasi Bangun Pertanian Modern, Sasar Swasembada Pangan
Kementan dan Kemnaker berkolaborasi membangun pertanian modern dengan melibatkan 300-500 instruktur untuk mendongkrak produktivitas dan mencapai swasembada pangan.
Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi bekerja sama membangun pertanian modern di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian demi mewujudkan swasembada pangan, bahkan menjadi lumbung pangan dunia. Penandatanganan kerja sama dilakukan pada Senin di Jakarta, melibatkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. Kerja sama ini mencakup pelatihan dan penyediaan mekanik terampil untuk mendukung program pertanian modern Kementan.
Program pertanian modern ini menargetkan pengembangan 3 juta hektare lahan sawah dan optimalisasi lahan eksisting. Kementan telah mendaftarkan lebih dari 27 ribu petani milenial untuk berpartisipasi, dengan dukungan 3.600 unit peralatan pertanian yang telah didistribusikan, dan ditargetkan mencapai 7.000 unit. Provinsi prioritas pengembangan meliputi Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan.
Keterlibatan Kemnaker sangat krusial. "Kami akan kolaborasi ke depan. Kami membangun pertanian modern, kluster pertanian modern dalam rangka mencapai swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan, lumbung pangan dunia ke depan," jelas Mentan Andi Amran Sulaiman. Kemnaker akan menyediakan 300 hingga 500 instruktur mekanik yang akan ditempatkan di lima provinsi prioritas untuk membimbing petani milenial dalam mengoperasikan peralatan pertanian modern. Hal ini dinilai penting untuk keberhasilan program.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
Kolaborasi ini tak hanya berfokus pada penyediaan alat pertanian modern, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia. Kemnaker akan berperan besar dalam hal ini. "Beliau mensupport dari segi mekanik, beliau punya instruktur 300-500 orang di seluruh Indonesia, tinggal kita tempatkan nanti di lima provinsi itu," tambah Mentan. Para instruktur ini akan memberikan pelatihan kepada petani, khususnya petani milenial, agar mampu mengoperasikan dan merawat peralatan pertanian modern dengan baik.
Dengan pelatihan yang memadai, diharapkan para petani milenial dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan. Hal ini sejalan dengan tujuan utama program pertanian modern, yaitu meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan. Selain itu, keterlibatan SMK teknik dan Politeknik juga akan memperkuat kapasitas pelatihan mekanik di masa mendatang.
Menaker Yassierli menambahkan bahwa jumlah instruktur dan mekanik terampil yang disiapkan bisa lebih dari 500 orang. "Kalau dari mekanik data sementara kita ada 300 sampai 500. Tapi ini juga bisa terus kita kembangkan karena kami punya jejaring dengan SMK teknik, dengan Politeknik," ujar Menaker. Kerja sama ini dinilai sebagai langkah positif yang berdampak besar bagi sektor ketenagakerjaan di Indonesia.
Dampak Positif bagi Ekonomi Kerakyatan
Kolaborasi Kementan dan Kemnaker diharapkan memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya bagi sektor pertanian, tetapi juga bagi perekonomian nasional. "Kolaborasi ini solusi permanen ke depan untuk pertanian, membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, mengurangi pengangguran, menurunkan kemiskinan, PDB bisa naik karena ekonomi kerakyatan bergerak di desa," ungkap Mentan. Program ini diyakini mampu membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan pendapatan petani.
Dengan meningkatnya pendapatan petani, diharapkan angka kemiskinan dapat ditekan. Peningkatan ekonomi kerakyatan di pedesaan juga akan berkontribusi pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata sinergi antar kementerian dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan dan berdaya saing.
Secara keseluruhan, program ini menjanjikan masa depan yang lebih baik bagi sektor pertanian Indonesia. Dengan dukungan teknologi modern dan sumber daya manusia yang terampil, Indonesia diharapkan mampu mencapai swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia. Kolaborasi ini merupakan langkah strategis yang perlu diapresiasi dan didukung penuh oleh seluruh pihak.
Kesimpulan: Kerja sama Kementan dan Kemnaker dalam membangun pertanian modern merupakan langkah penting dalam mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Program ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia yang terampil dan siap menghadapi tantangan pertanian masa depan.