Kepri Incar Lonjakan Wisman 2025 Lewat Program "Easy Access"
Pemerintah Kepri berupaya tingkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melalui program "Easy Access", meliputi relaksasi visa dan modernisasi pelabuhan untuk kemudahan akses.
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan peningkatan signifikan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2025. Strategi utama yang dijalankan adalah program "Easy Access", sebuah inisiatif yang bertujuan mempermudah akses bagi wisman dengan mengurangi hambatan birokrasi dan meningkatkan kenyamanan perjalanan. Inisiatif ini diluncurkan sebagai respons terhadap target kunjungan wisman yang telah melampaui angka 1,6 juta pada tahun lalu, melebihi target RPJMD sebesar 1,4 juta.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti, menjelaskan bahwa relaksasi visa menjadi prioritas utama. Dua insentif relaksasi visa telah diperoleh dari pemerintah pusat. Pertama, pemegang Permanent Resident (PR) Singapura akan bebas visa mulai Oktober 2024. Kedua, visa kunjungan singkat tujuh hari dengan biaya Rp250.000 akan tersedia mulai Desember 2024. Kedua kebijakan ini diharapkan menjadi alternatif mudah bagi wisman untuk mengunjungi Kepri.
Selain relaksasi visa, modernisasi infrastruktur pelabuhan juga menjadi fokus utama. Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, telah menginstruksikan modernisasi pelayanan di pelabuhan laut, termasuk pemasangan autogate di lebih banyak pelabuhan. Saat ini, baru dua pelabuhan di Kepri yang dilengkapi dengan sistem autogate, yang otomatis mencatat pengguna jasa yang masuk dan keluar, meningkatkan keamanan dan efisiensi.
Modernisasi Pelabuhan dan Fasilitas Keimigrasian
Pemasangan autogate di pelabuhan-pelabuhan Kepri merupakan bagian penting dari program "Easy Access". Sistem ini akan mempercepat proses imigrasi dan mengurangi waktu tunggu bagi wisatawan. "Layanan keimigrasian yang mulus, modern, dan kompetitif akan menjadi daya tarik bagi wisatawan global, sekaligus menciptakan pengalaman yang lebih aman dan nyaman bagi mereka," ujar Guntur Sakti.
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) juga mendukung program ini. Mereka memberikan lampu hijau atas usulan Gubernur Ansar Ahmad terkait skema bebas visa baru untuk pemegang beberapa jenis pass di Singapura. Usulan tersebut meliputi Employment Pass, Student Pass, Long Term Visit Pass, Singapore Pass, dan Dependant Pass.
Kemungkinan besar, Kementerian Imipas akan mengakomodasi dua usulan, yaitu Student Pass dan Long Term Visit Pass. Menteri Imipas berencana mengunjungi Kepri untuk meluncurkan skema baru ini dalam waktu dekat. Keputusan ini akan difokuskan pada delapan pintu masuk pelabuhan kedatangan wisman di Kepri.
Target Kunjungan Wisman dan Dominasi Pasar Singapura
Guntur Sakti optimistis program "Easy Access" akan meningkatkan kunjungan wisman ke Kepri pada tahun 2025. Ia menekankan bahwa Singapura merupakan pasar utama bagi pariwisata Kepri, diikuti oleh Malaysia. Oleh karena itu, kemudahan akses bagi wisatawan Singapura menjadi kunci utama dalam meningkatkan jumlah kunjungan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, termasuk relaksasi visa, modernisasi pelabuhan, dan kemudahan akses keimigrasian, Kepri berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dan meningkatkan perekonomian daerah. Program "Easy Access" dirancang untuk memberikan pengalaman yang positif dan lancar bagi para wisatawan, sehingga mereka akan kembali lagi dan merekomendasikan Kepri kepada orang lain.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan wisman, tetapi juga meningkatkan kualitas pengalaman wisata di Kepri. Dengan peningkatan infrastruktur dan layanan, Kepri siap menyambut lonjakan wisatawan pada tahun 2025 dan seterusnya.