Kepulauan Seribu Pastikan Ketersediaan Air Bersih Warga Terjamin
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu memastikan pasokan air bersih bagi warganya di tujuh pulau terpenuhi berkat teknologi SWRO dan BWRO yang beroperasi optimal.
Jakarta, 13 Maret 2024 - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu memastikan ketersediaan air bersih bagi seluruh warganya di tujuh pulau berpenduduk tetap terjamin. Hal ini berkat penerapan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dan Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) yang terbukti berfungsi secara optimal. Sistem ini mengubah air laut dan air payau menjadi air tawar yang layak konsumsi, menjawab kebutuhan vital warga Kepulauan Seribu.
Teknologi SWRO dan BWRO menjadi solusi utama dalam mengatasi tantangan ketersediaan air bersih di Kepulauan Seribu. Sistem ini telah dipantau langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Seribu, M. Fadjar Churniawan, yang memastikan operasionalnya berjalan lancar dan optimal. Pemantauan ini dilakukan secara langsung di tujuh pulau, yaitu Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Karya, Pulau Panggang, Pulau Tidung, Pulau Lancang, dan Pulau Untung Jawa.
"Kami memastikan sistem ini berfungsi dengan baik dan optimal," kata Plt. Bupati Kepulauan Seribu, M. Fadjar Churniawan di Jakarta, Kamis. Beliau menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga sebagai prioritas utama pemerintah daerah. Ketersediaan air bersih yang layak untuk minum, mandi, dan mencuci menjadi fokus utama dalam memastikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Seribu.
Sistem SWRO dan BWRO Berfungsi Optimal di Kepulauan Seribu
Sistem SWRO di Kepulauan Seribu terbukti mampu memproduksi air bersih hingga 1.867 liter per hari. Alokasi air bersih untuk setiap warga mencapai 64 liter per hari, meskipun kapasitas produksi di setiap pulau berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pulau. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan pemerataan akses air bersih bagi seluruh warga Kepulauan Seribu.
M. Fadjar Churniawan juga menjelaskan bahwa monitoring rutin dilakukan untuk memastikan kelancaran sistem. "Alhamdulillah, semuanya sistem ini berjalan lancar," ujarnya, menekankan keberhasilan program penyediaan air bersih di Kepulauan Seribu. Sistem ini tidak hanya memastikan kebutuhan air minum terpenuhi, tetapi juga kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga lainnya.
Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kepulauan Seribu merupakan prioritas utama pemerintah. "Kami terus memastikan air yang dikonsumsi warga baik untuk minum, mandi, maupun mencuci itu layak," ungkap M. Fadjar Churniawan, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga kualitas air bersih yang dikonsumsi warga.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) juga Diperhatikan
Selain memastikan ketersediaan air bersih, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu juga memperhatikan pengelolaan air limbah. Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di enam pulau dilaporkan berfungsi dengan baik. Hanya IPAL di Pulau Kelapa yang saat ini sedang dalam proses perbaikan.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu, Mustajab, menambahkan bahwa perawatan dan pengecekan rutin dilakukan pada sistem Instalasi Pengolahan Air SWRO/BWRO dan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) di setiap pulau. Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana pendukung untuk menjamin kelancaran sistem tersebut.
Meskipun pengelolaan SWRO menjadi tanggung jawab Perumda PAM Jaya, pemerintah daerah tetap aktif melakukan monitoring untuk memastikan sistem tetap berjalan optimal. Kerja sama dan koordinasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan ketersediaan air bersih dan pengelolaan air limbah di Kepulauan Seribu.
Secara keseluruhan, upaya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dalam menjamin ketersediaan air bersih dan pengelolaan air limbah menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kualitas hidup warganya. Penerapan teknologi modern dan perawatan rutin menjadi kunci keberhasilan program ini. Ke depannya, diharapkan sistem ini akan terus ditingkatkan dan dijaga agar tetap optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Kepulauan Seribu.