Ketua MPR Tolak Keras Rencana Pemindahan Rakyat Palestina dari Gaza
Ketua MPR RI Ahmad Muzani tegas menolak rencana pemindahan warga Palestina dari Gaza, menyatakan dukungan penuh terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Jakarta, 17 Maret 2024 - Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, dengan tegas menolak usulan kontroversial pemindahan warga Palestina dari Gaza. Pernyataan penolakan ini disampaikan langsung oleh Muzani saat menerima delegasi Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama, Mahmoud Al-Habbash, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Pertemuan tersebut menjadi forum penting untuk membahas dukungan Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
Muzani menekankan bahwa tanah Palestina harus tetap menjadi tempat tinggal bagi rakyat Palestina. "Wilayah Palestina harus dinikmati dan digunakan semakmur, sebaik-baiknya bagi bangsa dan rakyat Palestina. Itu sebabnya ide untuk memindahkan rakyat Palestina dari luar tanah Palestina bagi kami adalah bentuk pengusiran baru, dan kami menolak. Itu sikap-sikap yang kami sampaikan kepada beliau," tegas Muzani usai pertemuan tersebut. Pernyataan ini merupakan respons atas usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang sempat berencana memindahkan warga Palestina ke negara-negara tetangga, termasuk Indonesia.
Sikap Indonesia yang menolak rencana pemindahan tersebut didasari pada prinsip keadilan dan kemanusiaan. Indonesia secara konsisten mendukung kemerdekaan dan kedaulatan negara Palestina, serta mengecam segala bentuk agresi dan penjajahan yang dilakukan oleh Israel. Hal ini sejalan dengan sejarah hubungan diplomatik kedua negara, di mana Palestina merupakan salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia.
Dukungan Tegas Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
Dalam pertemuan tersebut, Muzani menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina. "Kami tadi menyampaikan beberapa pandangan dari kami tentang bentuk dukungan rakyat dan bangsa Palestina sampai negara Palestina itu merdeka penuh, dan berdaulat terbebas dari penjajah," ujarnya. Dukungan ini tidak hanya bersifat verbal, tetapi juga diwujudkan melalui berbagai aksi nyata, termasuk advokasi di forum internasional seperti PBB, OKI, dan Liga Muslim.
Indonesia juga turut mendukung keputusan KTT Liga Arab di Kairo yang dianggap sebagai peta jalan awal menuju kemerdekaan Palestina. "Kami juga menyampaikan bahwa dukungan terhadap keputusan KTT Liga Arab di Kairo yang kami anggap sebagai roadmap awal bagi terwujudnya bangsa Palestina yang merdeka," tutur Muzani. Sebagai bentuk solidaritas, Muzani juga menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan, sebagai motivasi bagi perjuangan Palestina.
Muzani menambahkan, "Kami tadi sampaikan juga sejarah bangsa Indonesia sampai dengan seperti sekarang ini, dahulu pada lima tahun pertama bahkan beberapa tahun setelah kemerdekaan Indonesia juga mengalami berbagai macam persoalan internal." Pengalaman tersebut diharapkan dapat memberikan semangat dan perspektif baru bagi perjuangan Palestina.
Apresiasi dari Delegasi Palestina
Mahmoud Al-Habbash, mewakili delegasi Palestina, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dan dukungan Indonesia. "Kami berterima kasih atas sikap pemerintah Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina sejak dulu sampai saat ini. Kami juga sampaikan terima kasih atas sikap yang tegas pemerintah Indonesia yang mendukung pengusiran rakyat Palestina dari tanahnya. Kepedulian rakyat Indonesia kepada Palestina tidak hanya sebatas kesamaan agama, tapi juga faktor sejarah dan sisi kemanusiaan," ungkap Al-Habbash.
Pertemuan penting ini juga dihadiri oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, dan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. Kehadiran mereka semakin mengukuhkan komitmen bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Pertemuan ini menjadi bukti nyata hubungan persahabatan yang kuat antara Indonesia dan Palestina, yang dibangun di atas dasar sejarah, nilai-nilai kemanusiaan, dan perjuangan bersama untuk kemerdekaan.