KKHI Imbau Jamaah Haji Istirahat Cukup dan Terhidrasi Jelang Puncak Ibadah
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah mengimbau jamaah haji untuk menjaga kesehatan dengan istirahat cukup, terhidrasi, dan melindungi diri dari cuaca panas ekstrem jelang puncak ibadah haji 2025.
Madinah, 2 Mei 2024 - Menjelang puncak ibadah haji tahun 2025 yang diperkirakan jatuh pada bulan Juni di tengah cuaca panas ekstrem di Arab Saudi, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah memberikan imbauan penting kepada seluruh jamaah haji Indonesia. Imbauan tersebut berfokus pada pentingnya menjaga kondisi fisik dengan istirahat yang cukup dan tetap terhidrasi.
Wakil KKHI Madinah, Yuni Anisa W, dalam keterangannya kepada wartawan di Madinah pada Jumat, menekankan pentingnya istirahat yang cukup bagi para jamaah. "Yang pertama adalah istirahat harus cukup. Jadi, jangan terlalu ngoyo (memaksakan diri) untuk mengejar ibadah-ibadah sunnah, karena yang paling penting dari proses haji ini justru pada saat di Arafah (wukuf), bermalam di Muzdalifah, dan di Mina (melontar jumrah)," ujarnya.
KKHI juga mengingatkan bahwa sebagian besar masalah kesehatan yang dialami jamaah haji selama ini disebabkan oleh penyakit kronis yang sudah ada sebelumnya. Penyakit-penyakit seperti hipertensi, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), kolesterol tinggi, dan diabetes yang tidak terkontrol, dapat memburuk jika dikombinasikan dengan aktivitas padat dan paparan suhu ekstrem selama ibadah haji.
Jaga Kesehatan dengan Istirahat dan Hidrasi yang Cukup
Untuk mencegah masalah kesehatan, KKHI Madinah menyarankan beberapa langkah penting. Pertama, jamaah haji harus memastikan istirahat yang cukup. Hindari memaksakan diri untuk melakukan terlalu banyak ibadah sunnah, prioritaskan ibadah wajib. Kedua, tetap terhidrasi dengan baik dengan mengonsumsi minimal 200 cc cairan setiap jamnya. Jangan sampai dehidrasi karena cuaca panas dapat memperparah kondisi kesehatan.
Selain itu, jamaah juga diimbau untuk menghindari rokok dan asap rokok. Rokok dapat memperburuk kondisi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit pernapasan. Penggunaan pelindung diri seperti topi, payung, kacamata, pelembab wajah dan bibir juga sangat penting untuk mengurangi dampak buruk paparan sinar matahari.
"Topi atau payung, pelembab wajah, lip balm, dan kacamata, penting untuk mengurangi dampak panas. Masker juga membantu menjaga kelembaban saluran napas," tambah Yuni Anisa W.
Tips Tambahan untuk Menjaga Kesehatan Selama Ibadah Haji
KKHI juga memberikan beberapa tips tambahan untuk menjaga kesehatan selama ibadah haji. Salah satunya adalah penggunaan botol semprot berisi air dingin untuk mendinginkan tubuh saat cuaca sangat panas. Menjaga pola makan yang sehat dan teratur juga sangat penting, begitu pula dengan mengonsumsi obat-obatan secara teratur bagi jamaah yang memiliki penyakit kronis.
Yuni Anisa W menekankan pentingnya kesadaran jamaah dalam menjaga kesehatan selama ibadah haji. Menjaga kesehatan merupakan bagian dari ikhtiar yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk. Pemerintah Indonesia melalui KKHI terus mengintensifkan edukasi kepada jamaah untuk mewaspadai risiko kesehatan akibat cuaca ekstrem dan aktivitas padat selama prosesi ibadah.
Puncak ibadah haji tahun 2025 diperkirakan akan berlangsung pada bulan Juni, yang merupakan musim panas di Arab Saudi. Oleh karena itu, persiapan dan kewaspadaan terhadap kesehatan sangatlah penting bagi setiap jamaah haji Indonesia.
Dengan memperhatikan imbauan dan tips dari KKHI Madinah, diharapkan jamaah haji Indonesia dapat menjaga kesehatan dan menjalankan ibadah haji dengan aman dan nyaman.