KKP Dukung Bisnis Gudang Beku: Jurus Jitu Stabilkan Harga dan Distribusi Ikan Nasional
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pengembangan bisnis gudang beku untuk menstabilkan harga dan menjamin distribusi ikan di Indonesia, menawarkan peluang investasi menguntungkan bagi wirausahawan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gencar mendukung pengembangan bisnis gudang beku atau cold storage (CS) di Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk memperluas distribusi dan menjaga stabilitas harga ikan di pasaran. Inisiatif ini dijalankan dengan mendampingi para wirausahawan yang tertarik untuk terjun ke peluang bisnis yang menjanjikan ini. Program ini diluncurkan di Jakarta pada Selasa, 18 Maret 2024.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS) KKP, Budi Sulistiyo, menyatakan bahwa peluang usaha gudang beku sangat menjanjikan, terutama di daerah-daerah sentra produksi ikan. Gudang beku berperan krusial dalam menjaga kualitas ikan, mempertahankan harga jual, dan memperluas jangkauan distribusi ke berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini penting untuk menjamin ketersediaan ikan bagi masyarakat luas.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa gudang beku juga berfungsi sebagai buffer stock. Dengan adanya gudang beku, stok ikan dapat dijaga selama musim puncak produksi maupun saat musim paceklik. Ini akan mencegah fluktuasi harga yang signifikan dan memastikan pasokan ikan tetap tercukupi sepanjang tahun. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi nelayan, pedagang, dan konsumen.
Peluang Investasi Gudang Beku: Analisis dan Dukungan KKP
Budi Sulistiyo memaparkan analisis bisnis gudang beku portabel berkapasitas 100 ton tanpa Air Blast Freezer (ABF). Investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp4,5 miliar, dengan biaya operasional bulanan sekitar Rp2,6 miliar. Meskipun demikian, investasi ini menawarkan internal rate return (IRR) sebesar 60,75 persen dengan payback period selama 3,3 tahun. Angka ini menunjukkan potensi keuntungan yang sangat menarik bagi investor.
Jika ditambah dengan Air Blast Freezer (ABF) berkapasitas 2 ton, investasi akan meningkat menjadi Rp5,5 miliar dengan biaya operasional bulanan Rp2,7 miliar. Meskipun IRR turun menjadi 45,54 persen dan payback period menjadi 4,5 tahun, peluang keuntungan tetap signifikan. KKP melihat potensi ini sebagai peluang usaha yang dapat diwariskan lintas generasi.
KKP berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan dukungan penuh kepada para wirausahawan yang ingin mengembangkan bisnis gudang beku. Layanan konsultasi interaktif disediakan melalui call center di nomor 0813 8883 2500. Konsultasi meliputi pemilihan lokasi yang strategis, penentuan kapasitas gudang beku yang sesuai, dan analisis usaha yang komprehensif. KKP siap membantu para pelaku usaha untuk mengoptimalkan peluang bisnis ini.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menekankan pentingnya program Ekonomi Biru. Program ini tidak hanya menawarkan peluang usaha dan lapangan kerja yang besar, tetapi juga fokus pada pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. Pengembangan bisnis gudang beku sejalan dengan visi tersebut.
Kesimpulan
Dukungan KKP terhadap pengembangan bisnis gudang beku merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia. Dengan memastikan stabilitas harga dan distribusi ikan, program ini berpotensi meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha di sektor perikanan, sekaligus menjamin ketersediaan ikan berkualitas bagi masyarakat. Peluang investasi yang menjanjikan dan dukungan penuh dari KKP diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis gudang beku di Indonesia.