KKP Kembangkan Eco Fishing Port di Belawan dan Tiga Lokasi Lainnya untuk Dukung PIT
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan empat 'eco fishing port' di Indonesia, dimulai dari Belawan, untuk mendukung kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) dan meningkatkan produktivitas perikanan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mengembangkan pelabuhan perikanan modern yang ramah lingkungan atau yang disebut eco fishing port. Pengembangan ini merupakan strategi kunci untuk mendukung penuh kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT). Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor perikanan Indonesia. Pengembangan tersebut akan dilakukan di beberapa lokasi strategis di Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Lotharia Latif, menekankan pentingnya infrastruktur pelabuhan yang memadai untuk keberhasilan PIT. Menurutnya, pelabuhan perikanan harus memenuhi standar kebersihan dan higienitas tinggi demi menjaga kualitas hasil tangkapan. Hal ini akan berdampak positif terhadap harga jual ikan baik di pasar domestik maupun internasional. "Adanya eco fishing port ini nanti akan menerapkan standar ketertelusuran hasil tangkapan ikan dan mutu yang baik sehingga harga ikan tetap terjaga stabil untuk pasar domestik dan luar negeri," ujar Latif.
Salah satu lokasi prioritas pengembangan eco fishing port adalah Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Belawan di Medan, Sumatera Utara. Pengembangan ini memanfaatkan mekanisme pinjaman dan/atau hibah luar negeri (PHLN) yang difasilitasi oleh the Agence Française de Development (AFD). Proses pengembangan ini telah memasuki tahap penyelesaian dokumen perencanaan, termasuk usulan pengembangan kawasan baru seluas 28 hektar.
Pengembangan PPS Belawan dan Dampaknya
Saat ini, PPS Belawan memiliki kapasitas untuk menampung 960 unit kapal dengan produktivitas 60.154 ton per tahun. Setelah pengembangan, kapasitasnya akan meningkat signifikan, mampu menampung hingga 1.200 unit kapal dan meningkatkan produktivitas hingga 186.000 ton per tahun. Pengembangan ini sangat penting mengingat potensi sumber daya ikan di zona 5 PIT wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 571 mencapai 1.073.000 ton, dengan estimasi potensi ekonomi mencapai Rp. 25,14 triliun.
Pengembangan PPS Belawan tidak hanya meningkatkan kapasitas dan produktivitas, tetapi juga akan meningkatkan kualitas pengelolaan perikanan. Dengan menerapkan standar eco fishing port, pelabuhan ini akan menjadi contoh bagi pelabuhan perikanan lainnya di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.
Selain itu, pengembangan ini juga akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Peningkatan aktivitas di pelabuhan akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar PPS Belawan.
Ekspansi Eco Fishing Port ke Beberapa Lokasi
KKP tidak hanya fokus pada pengembangan PPS Belawan. Rencana pengembangan eco fishing port juga akan dilakukan di beberapa lokasi lainnya, yaitu PPS Bitung (Sulawesi Utara), PPS Cilacap (Jawa Tengah), dan PPS Kendari (Sulawesi Tenggara). Hal ini menunjukkan komitmen KKP untuk meningkatkan infrastruktur pelabuhan perikanan di seluruh Indonesia.
Pengembangan eco fishing port di berbagai lokasi ini akan memperkuat penerapan PIT secara nasional. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, diharapkan kebijakan PIT dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi sektor perikanan Indonesia. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong investasi di sektor perikanan dan meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menyatakan bahwa pembangunan pelabuhan perikanan merupakan program prioritas KKP. Beliau menekankan bahwa kebijakan PIT akan memberikan efek pengganda bagi pembangunan nasional dan mendorong peluang investasi di berbagai sektor terkait perikanan.
Dengan pengembangan eco fishing port, Indonesia diharapkan mampu mengelola sumber daya perikanannya secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maritim yang kuat dan berdaya saing.