Kodam Kasuari Bentuk Kasuari Shooting Club, Ajak Masyarakat Papua Barat Asah Kemampuan Menembak
Kodam XVIII/Kasuari membentuk Kasuari Shooting Club untuk masyarakat Papua Barat, guna mengasah kemampuan menembak dan mendukung program komponen cadangan, serta berkolaborasi dengan Perbakin Papua Barat.
Kodam XVIII/Kasuari di Papua Barat baru-baru ini menginisiasi pembentukan sebuah wadah bagi masyarakat yang ingin mengasah kemampuan menembak, yaitu Kasuari Shooting Club. Inisiatif ini diumumkan langsung oleh Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, di Manokwari pada Jumat lalu. Pembentukan klub ini sejalan dengan program sukarela komponen cadangan (komcad) yang tengah digalakkan.
Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu menjelaskan bahwa keanggotaan Kasuari Shooting Club tidak terbatas pada anggota komcad saja. "Tidak hanya anggota komcad yang bisa gabung, tetapi semua masyarakat termasuk teman-teman pers juga bisa ikut organisasi menembak ini," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen Kodam untuk melibatkan masyarakat luas dalam kegiatan positif yang bermanfaat.
Lebih lanjut, Panglima Kodam juga menyampaikan bahwa Kodam telah menyediakan dua supplier senjata api yang dapat diakses oleh anggota klub. Namun, beliau menekankan pentingnya aspek keamanan dan pencegahan penyalahgunaan senjata. "Senjata yang sudah dibeli tidak bisa dibawa pulang, dan hanya digunakan saat latihan menembak saja. Ini bentuk proteksi," tegas Mayjen TNI Jimmy.
Kasuari Shooting Club: Lebih dari Sekadar Menembak
Pembentukan Kasuari Shooting Club diharapkan mampu memberikan manfaat lebih dari sekadar peningkatan kemampuan menembak. Menurut Mayjen TNI Jimmy, kegiatan ini juga akan membentuk karakter positif para anggotanya. "Hal tersebut tidak hanya meningkatkan naluri menembak, melainkan membentuk kedisiplinan, kesabaran, kepercayaan diri, dan pengelolaan emosi bagi masing-masing individu," jelasnya.
Kodam XVIII/Kasuari juga memastikan kolaborasi dengan Perbakin Papua Barat dalam pengelolaan dan pengembangan Kasuari Shooting Club. Kerja sama ini diharapkan dapat menjamin profesionalisme dan keamanan dalam kegiatan latihan menembak.
Selain itu, Panglima Kodam juga menekankan pentingnya pengawasan dan aturan yang ketat terkait kepemilikan dan penggunaan senjata api untuk mencegah penyalahgunaan. Semua prosedur akan mengikuti aturan yang berlaku dan diawasi secara ketat.
Keikutsertaan wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat juga sangat diharapkan untuk bergabung dalam klub ini.
Konservasi Burung Kasuari: Agenda Lain Kodam XVIII/Kasuari
Selain inisiatif pembentukan Kasuari Shooting Club, Kodam XVIII/Kasuari juga memiliki agenda lain yang tak kalah penting, yaitu mengidentifikasi kawasan konservasi untuk pengembangan hewan endemik, khususnya burung kasuari. Kodam telah melakukan komunikasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua Barat untuk memastikan rencana ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Panglima Kodam menegaskan bahwa rencana ini bukanlah penangkaran, melainkan pengembangan lahan konservasi untuk melindungi dan mengembangkan populasi burung kasuari. "Jadi ini bukan penangkaran, tetapi lahan konservasi pengembangan hewan endemik. Kami punya banyak burung kasuari," katanya.
Langkah ini menunjukkan kepedulian Kodam XVIII/Kasuari terhadap pelestarian lingkungan dan kekayaan hayati di Papua Barat. Kerja sama dengan BKSDA Papua Barat menjamin legalitas dan keberlanjutan program konservasi ini.
Dengan demikian, Kodam XVIII/Kasuari tidak hanya fokus pada peningkatan kemampuan pertahanan dan keamanan, tetapi juga aktif berkontribusi pada pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan di Papua Barat.
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik bagi peningkatan kemampuan menembak warga Papua Barat maupun pelestarian lingkungan hidup khususnya populasi burung Kasuari.