Korban Penganiayaan Anak di Situbondo Dirujuk ke Jember untuk Penanganan Lebih Lanjut
Korban penganiayaan anak berusia 10 tahun di Situbondo dirujuk ke RSUD dr. Soebandi Jember untuk penanganan luka bakar lebih optimal.
Kondisi AQ, seorang anak berusia 10 tahun korban penganiayaan di Situbondo, menunjukkan perkembangan positif setelah mendapatkan perawatan intensif. Meskipun demikian, untuk memastikan penanganan luka bakar yang lebih optimal, AQ dirujuk ke RSUD dr. Soebandi Jember.
Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, dr. Roekmy Prabarini Ario, menjelaskan bahwa luka bakar pada wajah dan tubuh AQ sudah mulai mengering, dan pembengkakan pun mulai berkurang. Selama menjalani perawatan di RSUD dr. Abdoer Rahem, AQ telah menjalani dua kali operasi.
"Kondisi pasien saat ini sudah membaik, luka bakar pada wajah dan tubuhnya sudah mulai mengering, termasuk bengkak juga sudah mulai mengecil," ujar dr. Roekmy. Keputusan untuk merujuk AQ ke RSUD dr. Soebandi Jember diambil untuk memastikan penanganan lanjutan yang lebih komprehensif oleh tim dokter spesialis bedah plastik.
Kondisi Korban Stabil, Rujukan Dilakukan untuk Perawatan Jangka Panjang
Meskipun kondisi AQ sudah stabil, pihak rumah sakit mempertimbangkan bahwa perawatan jangka panjang dan penanganan oleh dokter spesialis bedah plastik akan memberikan hasil yang lebih baik. Pertimbangan ini menjadi dasar utama dalam keputusan merujuk AQ ke RSUD dr. Soebandi Jember.
"Keputusan merujuk pasien luka bakar ini untuk memastikan penanganan lanjutan dilakukan secara optimal oleh tim dokter spesialis bedah plastik," kata dr. Roekmy. Selain itu, faktor usia korban yang masih anak-anak juga menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan ini.
RSUD dr. Soebandi Jember memiliki fasilitas dan tenaga ahli yang lebih lengkap untuk menangani kasus luka bakar pada anak-anak. Dengan demikian, diharapkan AQ dapat memperoleh perawatan yang lebih intensif dan terarah.
Prarekonstruksi Ungkap Kronologi Kejadian
Sebelumnya, pihak kepolisian telah melakukan prarekonstruksi untuk mengetahui penyebab pasti terbakarnya AQ. Prarekonstruksi dilakukan pada hari Selasa (13/5) dengan melibatkan saksi-saksi dan pengumpulan barang bukti di lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil prarekonstruksi dan keterangan saksi, diketahui bahwa AQ sedang bermain dengan teman-temannya di sungai dan membakar ikan hasil tangkapan menggunakan spiritus. Nahasnya, saat salah seorang teman menuangkan spiritus ke api, cairan tersebut mengenai wajah, bahu, dan dada AQ, menyebabkan luka bakar yang cukup serius.
Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan rumah sakit. Langkah-langkah penanganan medis dan penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan korban mendapatkan perawatan terbaik dan mengungkap fakta sebenarnya di balik kejadian ini.
Dengan dirujuknya AQ ke RSUD dr. Soebandi Jember, diharapkan proses pemulihan dapat berjalan lebih optimal dan AQ dapat segera pulih serta kembali beraktivitas seperti sedia kala.