KPPPA Dukung Kolaborasi Percepatan Kesetaraan Gender dengan Uzbekistan
Menteri PPPA Arifah Fauzi mendukung kerja sama Indonesia-Uzbekistan untuk mempercepat kesetaraan gender, mengapresiasi kemajuan Uzbekistan, dan merencanakan kunjungan ke Uzbekistan untuk meninjau program pemberdayaan perempuan.
Jakarta, 16 Maret 2024 - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi, menyatakan dukungan penuhnya terhadap kolaborasi percepatan kesetaraan gender antara Indonesia dan Uzbekistan. Pertemuan bilateral dengan pejabat Uzbekistan di New York menghasilkan kesepakatan penting untuk meningkatkan kerja sama kedua negara dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak.
Pertemuan tersebut membahas berbagai strategi dan praktik baik dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik, serta reformasi kebijakan yang berperspektif gender di kedua negara. Inisiatif ini menandai langkah signifikan dalam upaya global untuk mencapai kesetaraan gender, khususnya di Asia Tengah dan Asia Tenggara. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang berharga bagi kedua negara.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh komitmen bersama Indonesia dan Uzbekistan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Dengan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, kedua negara berharap dapat mempercepat kemajuan dalam mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan serta anak-anak.
Kolaborasi Strategis Indonesia-Uzbekistan
Dalam pertemuan bilateral di sela-sela Commission on the Status of Women (CSW) ke-69 di New York, Menteri PPPA Arifah Fauzi bertemu dengan Sodiq Safoyev, First Deputy Chairman Senate of Parliament Uzbekistan. Mereka mendiskusikan berbagai upaya strategis dan praktik baik dalam memperkuat partisipasi perempuan dalam politik dan reformasi kebijakan berperspektif gender. Kedua negara sepakat untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran untuk mencapai tujuan bersama.
Menteri PPPA mengapresiasi kemajuan Uzbekistan dalam meningkatkan partisipasi perempuan di parlemen. Dengan capaian 34,6 persen pada Februari 2024, Uzbekistan telah melampaui kuota afirmasi sebesar 30 persen. Prestasi ini menunjukkan komitmen kuat Uzbekistan terhadap kesetaraan gender dan menjadi contoh baik bagi negara lain.
Indonesia juga berbagi pengalamannya dalam meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik. Pada periode 2024-2029, keterwakilan perempuan di DPR mencapai 22 persen, DPRD Provinsi 19 persen, dan DPD RI 37 persen. Meskipun masih terdapat tantangan, upaya-upaya yang dilakukan Indonesia menunjukkan komitmen untuk terus meningkatkan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan.
Kedua negara sepakat bahwa praktik baik di masing-masing negara dapat menjadi pembelajaran berharga bagi yang lain. Hal ini menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam hal kesetaraan gender.
Kunjungan Kerja ke Uzbekistan
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk menandatangani kesepakatan bersama. Pemerintah Uzbekistan juga berencana mengundang Menteri PPPA untuk melakukan kunjungan ke Uzbekistan. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau lebih lanjut kemajuan program pemberdayaan perempuan di Uzbekistan dan memperkuat kerja sama di masa mendatang.
Kunjungan tersebut akan memberikan kesempatan bagi Menteri PPPA untuk melihat secara langsung implementasi program-program pemberdayaan perempuan di Uzbekistan dan belajar dari pengalaman serta praktik terbaik yang telah diterapkan. Hal ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan masukan berharga bagi Indonesia dalam mengembangkan program-program serupa.
Kolaborasi antara Indonesia dan Uzbekistan dalam percepatan kesetaraan gender ini merupakan langkah penting dalam upaya global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik, kedua negara dapat saling mendukung dan mempercepat kemajuan dalam mewujudkan kesetaraan gender di masing-masing negara.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi negara-negara lain dalam membangun kemitraan yang efektif untuk mencapai kesetaraan gender. Komitmen bersama Indonesia dan Uzbekistan menunjukkan bahwa kesetaraan gender bukanlah hanya tanggung jawab satu negara, tetapi membutuhkan kolaborasi global untuk mencapai hasil yang optimal.