Lanud RSA Natuna Tanam 200 Bibit Pisang, Wujud Nyata Dukungan Ketahanan Pangan Nasional
Lanud Raden Sadjad Natuna menanam 200 bibit pisang berbagai jenis di lahan 5 hektare untuk mendukung ketahanan pangan di wilayah perbatasan dan menginspirasi masyarakat.
Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna, Kepulauan Riau, memberikan kontribusi nyata dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Pada Senin, 28 April 2024, Lanud RSA Natuna melakukan penanaman 200 bibit pisang di lahan seluas lima hektare di area pangkalan. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Komandan Lanud RSA Natuna, Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa Ambara, bersama para pejabat dan personel Lanud.
Penanaman bibit pisang ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan di wilayah perbatasan. Bibit pisang yang ditanam terdiri dari berbagai jenis, yaitu pisang kepok kuning, pisang hijau, dan pisang ulin. Hal ini menunjukkan komitmen Lanud RSA Natuna untuk diversifikasi tanaman guna memenuhi kebutuhan pangan yang beragam.
Inisiatif ini merupakan bukti nyata dari semangat prajurit TNI AU di perbatasan dalam mendukung program pemerintah. Lebih dari sekadar penanaman pisang, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk memanfaatkan lahan kosong secara produktif demi meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal.
Ketahanan Pangan di Wilayah Perbatasan
Lahan seluas lima hektare yang sebelumnya tidak produktif kini disulap menjadi kebun pisang yang subur. Langkah ini menunjukkan kepedulian Lanud RSA Natuna terhadap optimalisasi sumber daya yang ada. Tidak hanya pisang, Lanud RSA Natuna juga telah mengembangkan kebun sayuran, jagung, dan berbagai tanaman pangan lainnya. Bahkan, mereka juga memiliki kolam ikan air tawar dengan total 9.500 benih.
Komandan Lanud RSA Natuna menekankan bahwa upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pangan di lingkungan Lanud dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian, program ini tidak hanya berdampak positif bagi internal Lanud, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di wilayah Natuna.
Komitmen Lanud RSA Natuna untuk menjaga kesinambungan program ketahanan pangan ini patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan keseriusan mereka dalam memperkuat kedaulatan pangan di wilayah terdepan, Ujung Utara NKRI. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi upaya serupa di wilayah perbatasan lainnya.
"Sebanyak 200 bibit pisang ini terdiri dari jenis pisang kepok kuning, pisang hijau, dan pisang ulin," ujar Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa Ambara.
Manfaat dan Dampak Positif
Program ketahanan pangan yang dijalankan Lanud RSA Natuna tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan pangan internal, tetapi juga memiliki dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar. Dengan menjadi contoh dalam pemanfaatan lahan kosong untuk pertanian produktif, Lanud RSA Natuna diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya ketahanan pangan.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong kemandirian pangan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah perbatasan yang seringkali memiliki keterbatasan akses terhadap pasokan pangan. Melalui program ini, Lanud RSA Natuna berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan ketahanan pangan nasional.
Lebih lanjut, program ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui potensi pengembangan usaha pertanian. Dengan adanya contoh yang baik dari Lanud RSA Natuna, diharapkan masyarakat termotivasi untuk mengembangkan potensi pertanian di wilayahnya masing-masing.
"Upaya ini bertujuan meningkatkan kemandirian pangan di lingkungan Lanud RSA sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," tambah Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa Ambara.
Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah nyata seperti penanaman 200 bibit pisang ini, Lanud RSA Natuna telah menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.