Lapangan Kerja Jadi Kunci Utama Berantas Geng Motor di Sukabumi
Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, berpendapat bahwa penyediaan lapangan pekerjaan menjadi solusi utama untuk mengatasi maraknya aksi geng motor di Kota Sukabumi, Jawa Barat, dengan angka pengangguran yang tinggi.
Sukabumi, Jawa Barat, 11 Maret 2024 - Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, mengungkapkan bahwa solusi utama untuk memberantas aksi geng motor di Kota Sukabumi terletak pada ketersediaan lapangan pekerjaan. Tingginya angka pengangguran menjadi salah satu faktor penyebab maraknya aksi-aksi meresahkan tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh beliau pada Senin (10/3) di Sukabumi.
Menurut Wali Kota, program prioritas 100 hari kerjanya bersama Wakil Wali Kota Bobby Maulana difokuskan pada penyediaan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi masyarakat. Langkah ini dinilai krusial untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dan mengurangi potensi keterlibatan generasi muda dalam geng motor.
Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk menggali potensi daerah yang belum termanfaatkan secara maksimal. Potensi tersebut meliputi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), jasa, pariwisata, dan sektor-sektor lainnya yang dapat menyerap tenaga kerja.
Pembukaan Lapangan Kerja dan Peran Investor
Dengan mengoptimalkan potensi tersebut dan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru yang dapat menyerap tenaga kerja, khususnya para pemuda yang rentan terjerat dalam aksi geng motor. Wali Kota Ayep Zaki juga menekankan pentingnya peran investor untuk memprioritaskan warga Kota Sukabumi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja mereka.
"Kami optimistis jika lapangan pekerjaan semakin tersedia, maka masalah geng motor akan lebih mudah diatasi. Selain melakukan pembinaan kepada para pelajar dan masyarakat umum untuk bersama-sama mencegah keberadaan geng motor," tambah Wali Kota Ayep Zaki.
Langkah ini diyakini dapat mengurangi angka pengangguran dan memberikan alternatif positif bagi para pemuda, sehingga mengurangi minat mereka untuk bergabung dengan geng motor. Pemkot Sukabumi juga gencar melakukan pembinaan kepada pelajar dan masyarakat untuk mencegah aksi geng motor.
Angka Pengangguran di Kota Sukabumi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Kota Sukabumi memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi, menempati posisi tertinggi di Jawa Barat setelah Kota Cimahi dan Kabupaten Bekasi. Persentase pengangguran di Kota Cimahi mencapai 8,97 persen, Kabupaten Bekasi 8,82 persen, dan Kota Sukabumi 8,34 persen. Angka ini jauh di atas rata-rata angka pengangguran di Jawa Barat yang hanya 6,75 persen.
Tingginya angka pengangguran ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Pemerintah menyadari bahwa hal ini menjadi salah satu faktor yang mendorong terbentuknya geng motor. Dengan demikian, upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru menjadi prioritas utama dalam mengatasi masalah ini.
Pemerintah Kota Sukabumi berharap dengan strategi ini, angka pengangguran dapat ditekan dan masalah geng motor dapat teratasi secara efektif. Upaya ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat Kota Sukabumi.
Pemerintah juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan aksi geng motor. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan investor sangat penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya program-program yang terarah dan komitmen dari semua pihak, diharapkan Kota Sukabumi dapat mengatasi masalah geng motor dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera bagi seluruh warganya. Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya untuk memberikan solusi terbaik bagi permasalahan ini.