Lapas Kediri Perkuat Pembinaan Spiritual Warga Binaan Selama Ramadhan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri giat melakukan pembinaan kerohanian bagi warga binaan selama Ramadhan 1444 H untuk mempersiapkan reintegrasi sosial.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri, Jawa Timur, meningkatkan program pembinaan kerohanian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) selama bulan Ramadhan 1444 H. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal spiritual dan moral yang kuat bagi para WBP sebelum kembali ke masyarakat. Pembinaan intensif ini dilakukan di Masjid At-Taubah, Lapas Kediri, melibatkan 15 guru mengaji dari Pondok Pesantren At-Taubah.
Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Solichin, menjelaskan bahwa Ramadhan merupakan momentum tepat bagi WBP untuk memperbaiki diri. "Kami ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga mendapatkan pembelajaran berharga untuk menjadi pribadi yang lebih baik," ungkap Solichin dalam keterangannya di Kediri, Rabu. Beliau menambahkan bahwa pembinaan spiritual ini diharapkan mampu memperkuat mental dan spiritualitas WBP sehingga mereka lebih siap menghadapi kehidupan setelah bebas.
Program pembinaan ini mencakup berbagai kegiatan keagamaan, seperti tadarus Al-Quran, kajian keislaman, dan diskusi interaktif. Para guru mengaji memberikan pendampingan dan bimbingan ibadah kepada para WBP. Setiap sesi diikuti oleh 30 hingga 50 WBP secara bergilir, disesuaikan dengan kapasitas dan pembagian kamar. Kegiatan ini berlangsung tertib dan teratur sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Pembinaan Intensif di Bulan Ramadhan
Selama Ramadhan, para WBP terlihat antusias mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan. Mereka mengenakan pakaian muslim yang sopan; para wanita mengenakan kerudung dan baju panjang, sementara para pria mengenakan sarung, baju koko, dan peci. Suasana khusyuk dan penuh kekhidmatan menyelimuti setiap sesi kajian.
Salah satu WBP mengungkapkan bahwa Ramadhan tahun ini terasa lebih bermakna karena adanya pembinaan intensif dari Lapas Kediri. Mereka merasa lebih tenang, introspektif, dan optimistis dalam menjalani masa pembinaan. Hal ini menunjukkan bahwa program pembinaan kerohanian memberikan dampak positif bagi mental dan spiritual para WBP.
Solichin menekankan bahwa program pembinaan ini bukan hanya sekedar kegiatan seremonial, tetapi merupakan komitmen Lapas Kediri dalam upaya reintegrasi sosial para WBP. "Lapas Kediri berkomitmen untuk terus menghadirkan program serupa secara berkelanjutan," tegas Solichin. Hal ini menunjukkan keseriusan Lapas Kediri dalam mempersiapkan para WBP untuk kembali berbaur dengan masyarakat.
Manfaat Pembinaan Kerohanian bagi WBP
- Memperkuat mental dan spiritualitas WBP.
- Memberikan bekal moral dan spiritual untuk kehidupan setelah bebas.
- Meningkatkan kesadaran moral dan tanggung jawab.
- Membantu WBP menjalani masa pembinaan dengan lebih tenang dan optimistis.
- Menciptakan suasana yang kondusif dan religius di lingkungan Lapas.
Dengan adanya program pembinaan kerohanian yang intensif selama Ramadhan, Lapas Kediri berharap para WBP dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, bertanggung jawab, dan mampu berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Program ini juga menjadi bagian penting dari upaya reintegrasi sosial yang dilakukan oleh Lapas Kediri.
Melalui kegiatan ini, Lapas Kediri tidak hanya menjalankan tugas pembinaan, namun juga berperan aktif dalam membentuk karakter dan kepribadian para WBP agar dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif dan taat hukum setelah menjalani masa pidananya.