LG Tetap Komitmen Investasi Rp46,9 Triliun di Proyek EV Indonesia
Menteri Investasi Rosan Roeslani memastikan LG Energy Solution tetap berinvestasi di proyek ekosistem kendaraan listrik (EV) Indonesia senilai Rp46,9 triliun, meskipun sempat tersiar kabar pembatalan investasi.
Jakarta, 29 April 2024 - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, memberikan klarifikasi terkait kabar batalnya investasi LG Energy Solution di proyek ekosistem kendaraan listrik (EV) Indonesia. Ia menegaskan bahwa LG tidak sepenuhnya membatalkan investasinya, melainkan hanya pada sebagian proyek joint venture. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta pada Selasa, menyusul pemberitaan yang sempat menimbulkan kekhawatiran.
Proyek ekosistem EV, yang disebut sebagai Grand Package, terdiri dari empat joint venture dengan fokus pengembangan yang berbeda. Rosan memastikan bahwa LG tetap berkomitmen pada salah satu joint venture tersebut. Investasi LG di Indonesia tetap signifikan dan menunjukkan kepercayaan besar terhadap potensi pasar EV di Indonesia.
Meskipun sempat muncul kabar pembatalan, Rosan menekankan komitmen LG yang besar terhadap proyek ini. Bahkan, ia mengungkapkan rencana penambahan investasi LG. Hal ini menunjukkan optimisme pemerintah terhadap perkembangan industri EV di Indonesia.
LG Pertahankan Investasi Rp46,9 Triliun di Proyek Baterai
Dalam fase awal investasi, LG telah merealisasikan penanaman modal sebesar 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp18,4 triliun (dengan kurs Rp16.764). Rencana penambahan investasi di fase kedua mencapai 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp28,5 triliun. Dengan demikian, total investasi LG di joint venture keempat diperkirakan mencapai 2,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp46,9 triliun, sesuai target awal.
Rosan juga mengungkapkan bahwa dirinya akan mengunjungi pabrik baterai LG di Karawang, Jawa Barat, pada hari berikutnya. Kunjungan ini sebagai bentuk konfirmasi langsung atas komitmen LG dan rencana penambahan investasi tersebut. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengawasi dan mendukung investasi di sektor strategis ini.
Kunjungan tersebut juga menjadi bukti nyata dari kerja sama yang erat antara pemerintah Indonesia dan LG. Pemerintah Indonesia terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi investor asing, termasuk dalam pengembangan industri kendaraan listrik.
Klarifikasi Pemerintah Terkait Negosiasi yang Berjalan Lama
Menteri Rosan memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait negosiasi yang cukup panjang dengan LG. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya bukan LG yang mengundurkan diri, melainkan pemerintah Indonesia yang meminta LG untuk mundur karena negosiasi yang telah berlangsung selama lima tahun sejak 2020 dinilai terlalu lama.
Keputusan tersebut tertuang dalam surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia pada 31 Januari 2025. Pemerintah ingin percepatan proyek ini agar berjalan lebih efektif dan efisien. Hal ini juga didorong oleh minat investor lain, yaitu Huayou dari China, yang telah menyatakan keinginannya untuk berinvestasi di sektor ekosistem baterai Indonesia sejak tahun 2024.
Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya percepatan pengembangan industri EV. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis diambil untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan. Kehadiran investor lain seperti Huayou juga diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekosistem EV di Indonesia.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan dapat menghilangkan kesalahpahaman publik terkait kabar pembatalan investasi LG. Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk mendorong investasi di sektor strategis ini demi kemajuan industri kendaraan listrik di Tanah Air.
Pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi investor asing, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi di Indonesia.