Mahakam Ulu Manfaatkan PLTS untuk Terangi Kawasan 3T
Pemkab Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sukses mengembangkan PLTS di Kampung Batoq Kelo, Long Bagun, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan 3T melalui akses energi terbarukan.
Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, terus berupaya meningkatkan akses energi di wilayahnya, khususnya di kawasan 3T (tertinggal, terpencil, terluar). Langkah nyata telah dilakukan dengan peresmian PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) berkapasitas 60 KWp di Kampung Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun, pada pekan lalu. Peresmian ini menandai solusi inovatif bagi masyarakat yang selama ini hidup tanpa akses listrik memadai. Inisiatif ini menjawab pertanyaan: Apa yang dilakukan Pemkab Mahulu? Mereka mengembangkan PLTS; Siapa yang terlibat? Pemkab Mahulu dan Kementerian ESDM; Di mana? Kampung Batoq Kelo, Long Bagun, Mahulu; Kapan? Pekan lalu; Mengapa? Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan 3T; Bagaimana? Dengan membangun dan meresmikan PLTS.
Asisten I Setkab Mahakam Ulu, Agustinus Teguh Santoso, menjelaskan bahwa pemanfaatan energi surya di Batoq Kelo merupakan pengembangan dari program serupa yang telah berjalan di beberapa kampung di Kecamatan Long Pahangai dan Long Hubung. Kehadiran PLTS ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya akses listrik yang stabil, warga dapat lebih kreatif dalam mengembangkan kegiatan ekonomi, seperti pertukangan dan kuliner.
PLTS 60 KWp di Batoq Kelo telah berhasil menerangi ratusan rumah warga dan fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah, dan balai pertemuan. Hal ini menunjukkan dampak signifikan dari program ini dalam meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil. Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bagaimana energi terbarukan dapat menjadi solusi bagi permasalahan energi di Indonesia.
PLTS: Solusi Inovatif untuk Kawasan Terpencil
Teguh Santoso menegaskan bahwa program PLTS ini merupakan bagian dari program pengadaan energi terbarukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan di wilayah terpencil. Listrik yang dihasilkan tidak hanya untuk mendukung kegiatan ekonomi, tetapi juga untuk pendidikan, keagamaan, sosial, dan budaya masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam pemerataan akses energi di seluruh wilayah Indonesia.
Pengelolaan PLTS di Kampung Batoq Kelo akan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Kampung (BUMKa). Langkah ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat setempat dan menciptakan lapangan kerja baru. BUMKa akan mengelola dan mendapatkan keuntungan dari pengelolaan listrik, sehingga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat.
Dengan adanya PLTS, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan taraf hidupnya. Akses terhadap listrik akan memudahkan berbagai aktivitas, baik untuk pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
"PLTS merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus meningkatkan akses listrik di daerah terpencil dan ramah lingkungan," kata Teguh, menekankan pentingnya keberlanjutan dan dampak positif lingkungan dari program ini.
Manfaat PLTS bagi Masyarakat Batoq Kelo
- Akses listrik untuk ratusan rumah warga.
- Penerangan fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah, dan balai pertemuan.
- Peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat.
- Pemberdayaan BUMKa dan penciptaan lapangan kerja.
- Peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Program PLTS di Mahakam Ulu ini membuktikan bahwa energi terbarukan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi permasalahan akses energi di daerah terpencil. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.