Manado Siap Luncurkan 87 Koperasi Merah Putih: UMKM Jadi Fokus Utama
Pemerintah Kota Manado akan meluncurkan 87 Koperasi Merah Putih di setiap kelurahan pada Juli 2025 untuk memberdayakan UMKM dan meningkatkan perekonomian daerah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, Sulawesi Utara, bersiap meluncurkan program besar untuk meningkatkan perekonomian daerah. Sebanyak 87 Koperasi Merah Putih akan diresmikan di setiap kelurahan pada tanggal 12 Juli 2025. Program ini merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 yang bertujuan membentuk 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia. Inisiatif ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Manado dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Kota (Sekot) Manado, Steaven Dandel, dalam sosialisasi pembentukan Koperasi Merah Putih yang diadakan Rabu lalu. Menurut Dandel, koperasi di tingkat kelurahan sangat krusial untuk memaksimalkan potensi ekonomi lokal. Ia menekankan pentingnya peran koperasi dalam memperkuat UMKM melalui akses pembiayaan dan modal yang memadai. "Melalui koperasi merah putih, UMKM akan diperkuat dengan pembiayaan dan modal yang kuat untuk meningkatkan swasembada pangan dan pemerataan ekonomi. Tentunya ini juga harus ditunjang dengan SDM dan pengawasan yang stabil di masing-masing Kelurahan," ujar Dandel.
Lebih lanjut, Sekot Dandel menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih diharapkan mampu menjadi penggerak utama perekonomian kelurahan menuju Indonesia Emas 2045. Koperasi, menurutnya, akan mengelola sumber daya lokal secara efektif dan efisien. "Koperasi menjadi motor penggerak ekonomi yang mengelola sumber daya lokal. Ini harus dimanfaatkan warga dengan sebaik-baiknya agar UMKM di wilayahnya bisa menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya dengan baik," tambahnya.
Kesiapan Peluncuran dan Peran UMKM
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Daerah Kota Manado, Tony Mamahit, menyatakan bahwa persiapan pembentukan Koperasi Merah Putih di tingkat kelurahan hampir rampung. Saat ini, sosialisasi masih berlangsung kepada perangkat kelurahan. Setelah sosialisasi, masing-masing kelurahan akan mengadakan musyawarah untuk menentukan pengurus koperasi yang berasal dari warga kelurahan itu sendiri.
Kadis Mamahit juga menjelaskan peran penting UMKM dalam Koperasi Merah Putih. UMKM yang bergabung akan menyediakan berbagai layanan penting bagi masyarakat. Layanan tersebut antara lain: kantor koperasi sebagai pusat administrasi dan koordinasi; apotek & klinik desa untuk layanan kesehatan terjangkau; cold storage untuk penyimpanan hasil pertanian; toko sarana produksi pertanian (saprotan) untuk penyediaan kebutuhan pertanian; simpan pinjam dengan bunga rendah untuk akses pembiayaan UMKM; dan logistik desa untuk distribusi sembako dan kebutuhan pokok dengan harga stabil.
"Untuk saat ini ada 7 layanan yang akan disediakan oleh koperasi melalui UMKM. Namun kedepannya akan berkembang sesuai dengan potensi dari masing-masing kelurahan," jelas Kadis Mamahit. Dengan demikian, Koperasi Merah Putih diharapkan tidak hanya menjadi wadah bagi UMKM, tetapi juga pusat layanan terintegrasi bagi masyarakat di tingkat kelurahan.
Program ini menargetkan pemberdayaan UMKM melalui akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau. Selain itu, diharapkan dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok serta meningkatkan swasembada pangan di tingkat lokal. Dengan dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, Koperasi Merah Putih di Manado diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan UMKM. Pemilihan pengurus koperasi yang tepat dan pengawasan yang efektif juga menjadi kunci keberhasilan. Dengan komitmen dan kerja sama yang solid, Koperasi Merah Putih di Manado berpotensi besar untuk menjadi model pemberdayaan ekonomi di tingkat kelurahan lainnya di Indonesia.