Menag Usul Pembangunan Museum Hadis di Indonesia: Pusat Kajian Hadis dan Kedokteran Nabawi
Menteri Agama RI mengusulkan pembangunan Museum Hadis di Indonesia dalam konferensi di Madinah, Arab Saudi, sebagai pusat kajian hadis dan pengobatan Nabi Muhammad SAW.
Jakarta, 29 April 2024 - Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, mengusulkan pembangunan Museum Hadis di Indonesia. Usulan tersebut disampaikannya dalam Konferensi Ke-4 Lembaga Hadis Nabawi di Madinah, Arab Saudi, pada Senin (28/4).
Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, Menag Nasaruddin Umar menyatakan, "Saya mengusulkan pembangunan Museum Hadis Rasulullah di Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim sangat besar." Beliau hadir sebagai wakil Indonesia dalam Dewan Pengawas Lembaga Hadis Nabawi, lembaga binaan Raja Salman yang beranggotakan para ulama dari berbagai negara. Konferensi ini merupakan sidang tahunan ke-empat dari Dewan Pengawas tersebut.
Keikutsertaan Menag Nasaruddin Umar dalam Dewan Pengawas Lembaga Hadis Nabawi telah berlangsung selama tiga tahun. Lembaga ini bertanggung jawab langsung kepada Raja Salman sebagai pemimpin tertinggi Arab Saudi. Usulan pembangunan museum ini diharapkan dapat menjadi pusat kajian komprehensif mengenai hadis.
Museum Hadis: Memahami Hadis Lebih Dalam
Menag menjelaskan visi di balik usulan pembangunan Museum Hadis. "Museum ini nantinya akan menjadi semacam lembaga pembahasan hadis, bukan hanya dari segi hukum, tetapi juga dari segi tibbun-nabawi (kedokteran ala Nabi)," jelasnya. Beliau menekankan pentingnya pengembangan dan pengkajian lebih mendalam terhadap hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan berbagai metode pengobatan.
Dengan adanya museum ini, kajian hadis diharapkan akan berkembang tidak hanya pada aspek hukum, tetapi juga mencakup pesan-pesan substantif lainnya. Menag berharap usulan ini dapat direalisasikan dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia.
Selain usulan museum, Menag juga telah mengusulkan penyelenggaraan Musabaqah Hadis tingkat internasional pada konferensi sebelumnya. Usulan ini telah diterima dan diimplementasikan oleh Lembaga Hadis binaan Raja Salman.
Kontribusi Indonesia di Kancah Internasional
Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan rasa syukur atas kontribusi Indonesia dalam pengembangan pemahaman hadis di dunia. "Alhamdulillah, melalui lembaga ini, Indonesia dapat berkontribusi dalam ide dan pemikiran. Insya Allah ini dapat dinikmati oleh umat Islam di seluruh dunia," ujarnya. Beliau berharap usulan pembangunan Museum Hadis ini juga dapat terwujud dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya.
Museum Hadis yang diusulkan ini diharapkan bukan hanya sekadar tempat penyimpanan artefak, tetapi juga sebagai pusat penelitian, pendidikan, dan pengembangan pemahaman hadis. Dengan demikian, museum ini dapat menjadi rujukan penting bagi para peneliti, akademisi, dan masyarakat umum yang ingin mendalami khazanah hadis Nabi Muhammad SAW. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memajukan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam di Indonesia.
Keberadaan Museum Hadis juga diharapkan dapat memperkuat pemahaman tentang tibbun-nabawi, pengobatan berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW. Pengkajian yang lebih mendalam mengenai aspek ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan dukungan dari Lembaga Hadis Nabawi dan kerja sama yang baik antar lembaga terkait, diharapkan usulan pembangunan Museum Hadis di Indonesia dapat segera terwujud dan memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam di Indonesia dan dunia.