Menbud Harap Exotic Lamaholot Digelar Lebih Besar, Dorong Diplomasi Budaya Melanesia
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendorong Exotic Lamaholot di Flores Timur, NTT, untuk digelar lebih besar dan berkelanjutan sebagai bagian dari diplomasi budaya Melanesia.
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan harapannya agar Exotic Lamaholot, sebuah perhelatan budaya di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat diselenggarakan dalam skala yang lebih besar dan berkelanjutan. Hal ini disampaikannya usai menghadiri Pentas Budaya Lamaholot, rangkaian acara Exotic Lamaholot yang pertama kali digelar di Adonara. Acara tersebut menampilkan beragam seni dan budaya dari berbagai sanggar seni di wilayah Lamaholot, dengan tujuan membangun ekonomi lokal berbasis budaya. Kegiatan ini juga sejalan dengan amanat UUD 1945 pasal 32 ayat 1 tentang pemajuan kebudayaan nasional.
"Saya berharap agar Exotic Lamaholot ini bisa dilaksanakan dalam skala lebih besar seperti festival budaya yang menunjukkan berbagai keberagaman budaya yang ada di NTT," kata Menbud Fadli Zon dalam keterangan Humas Kemenbud di Kupang, Minggu (27/4).
Exotic Lamaholot, dengan tema Lamaholot Central Culture of the World, tidak hanya menampilkan pertunjukan seni, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat lokal. Kehadiran Menbud di Adonara menandai pentingnya perhelatan ini bagi pemerintah dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia.
Potensi Diplomasi Budaya Melanesia
Menbud Fadli Zon melihat potensi besar Exotic Lamaholot sebagai sarana diplomasi budaya Indonesia, khususnya dalam konteks Pasifik Selatan. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Melanesia terbesar yang tersebar di berbagai provinsi, memiliki peran penting dalam mendorong diplomasi budaya di kawasan tersebut. "Sebagai salah satu negara dengan populasi Melanesia terbesar yang tersebar di berbagai provinsi seperti NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan, Indonesia memiliki peran penting dalam mendorong diplomasi budaya Melanesia di kawasan tersebut," tambahnya.
Beliau optimistis kegiatan seperti Exotic Lamaholot dapat menjadi platform untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memajukan kebudayaan nasional sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia.
Menbud juga menekankan pentingnya pemahaman bahwa budaya bukan hanya sekadar pertunjukan visual, melainkan juga pengalaman yang harus dirasakan secara langsung. Pengalaman langsung ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai dan kehangatan budaya Lamaholot.
Dukungan Pemerintah Daerah
Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, turut memberikan dukungannya terhadap Exotic Lamaholot. Ia menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam menikmati kekayaan budaya NTT, khususnya di wilayah Lamaholot. "Kekayaan budaya di NTT tidak bisa hanya dilihat lewat gambar atau cerita. Kehangatan adat dan nilai-nilai budaya hanya bisa dirasakan bila kita hadir dan menyentuhnya langsung," ujarnya.
Asadoma berharap kunjungan Menbud Fadli Zon ke Adonara dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan budaya Lamaholot hingga ke tingkat internasional. Dukungan dari pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan dan mempromosikan budaya lokal ke kancah global.
Kunjungan Menbud Fadli Zon ke Adonara dan dukungannya terhadap Exotic Lamaholot menunjukkan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia. Harapannya, Exotic Lamaholot dapat berkembang menjadi festival budaya yang lebih besar dan berkelanjutan, sekaligus menjadi sarana diplomasi budaya Indonesia di tingkat internasional.
Ke depan, pengembangan Exotic Lamaholot perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal, seniman, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. Dengan kolaborasi yang kuat, Exotic Lamaholot dapat menjadi perhelatan budaya yang sukses dan berdampak positif bagi masyarakat dan pariwisata di NTT.