Menhan RI Kunjungi Kapal Induk Prancis di Lombok, Perkuat Kerja Sama Militer
Menteri Pertahanan RI mengunjungi kapal induk Prancis Charles De Gaulle di Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang pertahanan, termasuk pembelian alutsista dan pelatihan.
Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan kunjungan ke kapal induk Prancis, Charles De Gaulle (CDG), yang sedang sandar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu lalu. Kunjungan ini menjadi bukti nyata peningkatan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis.
Kunjungan tersebut bukan hanya melibatkan Menhan Sjafrie, tetapi juga pejabat tinggi Mabes TNI dan TNI AL. Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara di bidang pertahanan. Hal ini dibenarkan oleh Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kemenhan.
Menariknya, rombongan Menhan menuju kapal induk Prancis menggunakan alutsista buatan Prancis sendiri, yaitu helikopter Caracal dan pesawat Falcon. Ini menunjukkan semakin eratnya keterkaitan kedua negara dalam hal teknologi pertahanan.
Selama berada di kapal CDG, Menhan Sjafrie dan rombongan berkesempatan meninjau combat management system kapal tersebut. Pihak militer Prancis memberikan penjelasan detail tentang seluruh fasilitas yang ada di kapal induk canggih itu. Kunjungan ini bukan sekadar kunjungan formal, melainkan juga bentuk kolaborasi dan transfer pengetahuan.
Menurut Brigjen TNI Frega, kunjungan ini merupakan langkah awal menuju pengadaan alutsista lebih lanjut. Indonesia saat ini tengah dalam proses pengadaan 42 pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene dari Prancis. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memodernisasi kekuatan pertahanannya.
Kerja sama kedua negara tidak hanya sebatas pembelian alutsista. Indonesia dan Prancis juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pelatihan. Rencananya akan ada pelatihan teknis untuk personel TNI dan pelatihan bahasa Prancis. Pelatihan ini akan dilaksanakan di Akademi Militer Magelang dan melibatkan personel dari seluruh matra TNI.
Pelatihan tersebut akan difokuskan kepada perwira yang akan mengoperasikan alutsista buatan Prancis, seperti pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene. Hal ini memastikan personel TNI memiliki kemampuan optimal dalam mengoperasikan peralatan canggih tersebut.
Kunjungan Menhan Sjafrie ke kapal induk Prancis di Lombok diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan membuka peluang kerja sama lebih luas di bidang pertahanan. Kerja sama ini akan saling menguntungkan dan memperkuat posisi kedua negara di kancah internasional.