Menjauhi Trumpisme? Kemenangan Pemilu Australia dan Kanada Tunjukkan Tren Global

Hasil pemilu Australia dan Kanada menunjukkan tren global menjauhi Trumpisme, dengan kemenangan partai-partai yang menawarkan alternatif progresif-sentris.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pemilu di Australia dan Kanada baru-baru ini menghasilkan kemenangan mengejutkan bagi partai-partai yang berhaluan progresif-sentris. Partai Buruh Australia di bawah kepemimpinan Anthony Albanese dan Partai Liberal Kanada di bawah Mark Carney meraih kemenangan telak, meskipun awalnya survei menunjukkan posisi mereka tertinggal dari oposisi. Kemenangan ini diinterpretasikan sebagai penolakan terhadap kebijakan-kebijakan ala Trumpisme, yang dianggap telah menimbulkan ketidakstabilan global. Hal ini terjadi karena kebijakan-kebijakan yang dianggap mirip dengan Trumpisme, seperti yang dipromosikan oleh oposisi di kedua negara, justru membuat pemilih menjauh. Kemenangan ini menunjukkan adanya tren global menjauhi populisme dan nasionalisme yang dikaitkan dengan Trumpisme.

Kemenangan Partai Buruh Australia, yang memenangkan pemilu berturut-turut selama lebih dari dua dekade, dianggap sebagai teguran bagi Partai Liberal yang berhaluan konservatif. Hal ini diperkuat oleh kekalahan Peter Dutton, pemimpin oposisi Partai Liberal, yang sempat mencoba mendekati citra Trump dalam kampanyenya. Kegagalan strategi ini menunjukkan bahwa pemilih Australia menginginkan stabilitas di tengah ketidakpastian ekonomi global, bukan kebijakan-kebijakan yang kontroversial dan berisiko.

Sementara itu, di Kanada, kemenangan Partai Liberal di bawah kepemimpinan Mark Carney juga mengejutkan banyak pihak. Awalnya, survei menunjukkan Partai Konservatif pimpinan Pierre Poillievre akan menang telak. Namun, kebijakan tarif keamanan nasional Presiden Trump terhadap Kanada dan pernyataan-pernyataannya yang kontroversial justru berdampak sebaliknya. Kemenangan Carney menunjukkan bahwa pemilih Kanada juga menjauhi kebijakan-kebijakan yang dianggap mirip dengan Trumpisme dan lebih memilih pemimpin yang menawarkan solusi yang lebih moderat dan stabil.

Hasil pemilu di Australia dan Kanada mencerminkan tren serupa di negara-negara Anglo-Saxon lainnya. Kemenangan Partai Buruh Inggris di bawah Keir Starmer pada Juli 2024 juga dianggap sebagai penolakan terhadap kebijakan-kebijakan ala Trumpisme yang diusung oleh Partai Konservatif. Ketiga pemimpin, Albanese, Carney, dan Starmer, memiliki pandangan progresif-sentris yang berbeda dengan Trumpisme.

Mereka menekankan multilateralisme, ekonomi pasar dengan jaring pengaman sosial yang kuat, kerja sama internasional dalam mengatasi perubahan iklim, dan inklusivitas. Meskipun belum tentu kebijakan mereka akan sepenuhnya berbeda dengan Trump, setidaknya mereka menawarkan alternatif yang lebih moderat dan stabil.

Namun, perlu diingat bahwa Trump tetap mendapatkan jutaan suara di AS, menunjukkan bahwa politik saat ini tidak hanya tentang kebijakan atau kompetensi, tetapi juga mengenai identitas, emosi, dan kekuasaan. Trump berhasil memanfaatkan kemarahan, ketakutan, dan kebanggaan nasional untuk menarik dukungan pemilih.

Meskipun demikian, janji-janji besar Trump, seperti menurunkan harga mulai dari "hari pertama", belum terealisasi. Kondisi ekonomi global yang tidak stabil, sebagian disebabkan oleh kebijakan tarif Trump, juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan.

Para pemimpin progresif-sentris perlu menawarkan disrupsi yang berarti dan penuh harapan sebagai alternatif terhadap disrupsi yang ditawarkan Trumpisme. Mereka harus mengakui bahwa mereka bukan politisi yang akan meruntuhkan sistem yang ada, tetapi juga harus menunjukkan empati dan kompetensi.

Mereka perlu menghubungkan diri dengan pemilih secara emosional, dengan memahami kekhawatiran dan frustrasi mereka terhadap kondisi ekonomi yang sulit. Namun, mereka juga harus mengingatkan bahwa kemarahan dapat menjadi racun yang merusak. Solusi yang ditawarkan haruslah konkret dan nyata, bukan hanya slogan-slogan besar.

Kebijakan-kebijakan yang dapat dipertimbangkan meliputi penerapan upah layak, menurunkan biaya komoditas, memperlakukan perumahan sebagai hak asasi, bertindak nyata dalam mengatasi perubahan iklim, melindungi layanan kesehatan dan pendidikan, dan menerapkan kebijakan pajak progresif. Kemenangan pemilu di Australia dan Kanada menunjukkan perubahan yang signifikan, yang mungkin akan terjadi di banyak negara lain.

Kemenangan ini menjadi pertanda penting, mengingat banyak negara yang bergulat dengan dampak negatif dari kebijakan-kebijakan ala Trumpisme, termasuk tarif dan ancaman lainnya. Tren ini menunjukkan bahwa dunia mungkin mulai menjauhi populisme dan nasionalisme yang diusung oleh Trumpisme, dan lebih memilih kepemimpinan yang lebih moderat, stabil, dan berfokus pada kerja sama internasional.