Sistem Buka Tutup Diterapkan di Jembatan Tumbang Nusa Kalteng
Jembatan Tumbang Nusa di Kalteng menerapkan sistem buka tutup mulai 6 Mei 2024 untuk perbaikan jembatan sepanjang kurang lebih 10 kilometer yang menghubungkan Kalteng dan Kalsel, diharapkan selesai November 2025.

Polres Pulang Pisau memberlakukan sistem buka tutup di Jembatan Tumbang Nusa, Kalteng, mulai 6 Mei 2024. Hal ini dilakukan untuk mendukung perbaikan jembatan sepanjang kurang lebih 10 kilometer yang merupakan jalur penghubung vital antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Sistem buka tutup ini bertujuan untuk menghindari kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas selama masa perbaikan.
Keputusan ini diambil oleh Kasatlantas Polres Pulang Pisau, Iptu Divani Mareta Astuti. Ia menjelaskan bahwa sistem buka tutup ini penting untuk memberikan dukungan penuh terhadap proses perbaikan jembatan yang dilakukan oleh pemerintah. Personel Satlantas akan diterjunkan ke lapangan untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas di sekitar lokasi perbaikan.
Pemberlakuan sistem buka tutup ini diharapkan dapat meminimalisir gangguan lalu lintas yang signifikan. Meskipun kemungkinan akan terjadi antrean kendaraan, pihak kepolisian memastikan bahwa perjalanan tetap aman dan lancar. Pengguna jalan diimbau untuk bersabar, berhati-hati, dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Perbaikan Jembatan Tumbang Nusa dan Dampaknya
Perbaikan Jembatan Tumbang Nusa, yang juga dikenal sebagai Jalan Layang Tumbang Nusa, merupakan proyek penting mengingat jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan sepanjang kurang lebih 10 kilometer ini menghubungkan Kota Palangka Raya dengan Banjarmasin, dan vital bagi konektivitas antar provinsi. Proyek perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan dan keamanan jembatan, serta memastikan kelancaran lalu lintas di jalur strategis tersebut.
Selama masa perbaikan, sistem buka tutup akan diterapkan untuk mengatur arus lalu lintas. Hal ini bertujuan untuk mencegah kemacetan parah dan memastikan keselamatan pengguna jalan. Pihak kepolisian menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar tetap mematuhi peraturan lalu lintas dan mengikuti arahan petugas yang berjaga di lokasi.
Meskipun sistem buka tutup ini mungkin menyebabkan sedikit ketidaknyamanan bagi pengguna jalan, langkah ini dinilai perlu untuk memastikan kelancaran proyek perbaikan dan keselamatan semua pihak. Kerjasama dan kesabaran dari seluruh pengguna jalan sangat dibutuhkan selama masa perbaikan ini berlangsung.
Proses perbaikan jembatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas infrastruktur dan konektivitas antar wilayah. Dengan selesainya perbaikan, diharapkan arus lalu lintas akan kembali normal dan lebih lancar. Proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur di Kalimantan Tengah.
Target Penyelesaian Perbaikan
Iptu Divani Mareta Astuti menyampaikan bahwa perbaikan Jembatan Tumbang Nusa direncanakan selesai pada bulan November 2025. Target penyelesaian ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan proyek perbaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Proses perbaikan yang dilakukan secara bertahap diharapkan tidak mengganggu akses lalu lintas secara signifikan.
Jembatan Tumbang Nusa dibangun untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di wilayah rawa gambut yang dilintasi anak Sungai Kahayan. Dengan perbaikan ini, diharapkan jembatan dapat berfungsi optimal dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang ada. Setelah selesai direnovasi, jembatan ini akan menjadi jalur transportasi yang lebih handal dan aman bagi masyarakat.
Selama proses perbaikan berlangsung, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan bersabar. Kerjasama antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan kelancaran proyek dan keamanan bersama. Semoga dengan selesainya perbaikan, Jembatan Tumbang Nusa dapat terus melayani masyarakat dengan baik dan lancar.
Dengan selesainya perbaikan pada November 2025, diharapkan konektivitas antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan akan semakin meningkat, mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat di kedua provinsi tersebut.