Gunung Karangetang Waspada! Sembilan Gempa Embusan Tercatat dalam 24 Jam
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat sembilan kali gempa embusan Gunung Karangetang di Pulau Siau, Sulawesi Utara, dengan status waspada dan imbauan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bahaya.

Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat sembilan kali gempa embusan dalam periode pengamatan 24 jam, tepatnya pada 3 Mei 2025. Gempa-gempa ini memiliki amplitudo antara 5-20 milimeter dengan durasi 25-40 detik. Aktivitas ini menjadi perhatian serius mengingat potensi bahaya yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat sekitar.
Selain gempa embusan, tercatat pula dua kali gempa hybrid/fase banyak, satu kali gempa terasa dengan amplitudo 50 milimeter dan skala I MMI, serta 11 kali gempa tektonik jauh. Data ini menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang yang cukup signifikan dalam periode tersebut. Petugas Pos PGA, Vieko Kristianse Rompas, dalam laporannya menyampaikan detail aktivitas kegempaan ini. Penting untuk diingat bahwa data ini menunjukkan aktivitas vulkanik yang perlu dipantau secara ketat.
Status Gunung Karangetang saat ini berada pada Level II (Waspada). Hal ini berdasarkan data pengamatan yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Penting bagi masyarakat sekitar untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi bahaya yang mungkin terjadi. Informasi ini disampaikan sebagai langkah antisipasi dan pencegahan agar masyarakat dapat bersiap menghadapi potensi ancaman.
Aktivitas Vulkanik Gunung Karangetang dan Imbauan Waspada
Data pengamatan Gunung Karangetang pada periode 3 Mei 2025 menunjukkan aktivitas vulkanik yang perlu diwaspadai. Selain sembilan kali gempa embusan, tercatat juga jenis gempa lainnya seperti gempa hybrid/fase banyak dan gempa tektonik jauh. Amplitudo dan durasi gempa bervariasi, menunjukkan dinamika aktivitas di dalam gunung api tersebut. Petugas PGA terus memantau perkembangan aktivitas gunung api ini secara intensif.
Pada periode pengamatan sebelumnya, yaitu 2 Mei 2025, tercatat 10 kali gempa embusan, enam kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa terasa, dan sembilan kali gempa tektonik jauh. Perbandingan data ini menunjukkan fluktuasi aktivitas, namun tetap berada pada level waspada. Pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi perubahan signifikan yang mungkin terjadi.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Informasi yang akurat dan tepat waktu sangat penting dalam menghadapi potensi bencana. Kerja sama antara masyarakat dan pihak berwenang sangat krusial untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.
Penting untuk memahami bahwa data kegempaan ini merupakan indikator aktivitas vulkanik Gunung Karangetang. Meskipun status masih waspada, potensi bahaya tetap ada dan perlu diantisipasi.
Zona Bahaya dan Rekomendasi Kesiapsiagaan
Pemerintah daerah telah menetapkan zona prakiraan bahaya yang perlu dihindari oleh masyarakat dan wisatawan. Zona tersebut meliputi radius 1,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan), serta area perluasan sektoral ke arah barat daya dan selatan sejauh 2,5 kilometer. Masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati, melakukan pendakian, atau beraktivitas di dalam zona tersebut.
Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Penumpukan material lava sebelumnya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat, dan barat daya. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang juga diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang perlu diantisipasi, mengingat curah hujan yang tidak menentu. Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana.
Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi hal yang sangat penting. Pemantauan terus dilakukan oleh pihak berwenang, dan informasi terkini akan terus diinformasikan kepada masyarakat. Semoga informasi ini dapat membantu masyarakat untuk tetap aman dan waspada.