Semeru Erupsi 5 Kali, Letusan Capai 800 Meter!
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengalami lima kali erupsi pada Kamis pagi dengan tinggi letusan hingga 800 meter, menyebabkan peningkatan status waspada.

Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami serangkaian erupsi pada Kamis pagi, 10 April 2024. Lima kali erupsi terjadi dengan tinggi letusan bervariasi antara 400 hingga 800 meter. Erupsi pertama tercatat pada pukul 00.18 WIB, dengan kolom abu mencapai ketinggian 500 meter di atas puncak gunung. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, melaporkan bahwa erupsi tersebut berlangsung cukup lama dan abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu menyebar ke arah barat daya.
Erupsi berikutnya terjadi secara beruntun. Pada pukul 00.42 WIB, letusan mencapai ketinggian 800 meter di atas puncak atau setara dengan 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sekitar pukul 05.15 WIB dan 05.45 WIB, gunung kembali erupsi dengan tinggi letusan sekitar 400 meter. Abu vulkanik yang dihasilkan tetap berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Erupsi terakhir pada pukul 06.40 WIB mencapai ketinggian 700 meter di atas puncak (4.376 mdpl), dengan intensitas abu yang lebih tebal ke arah barat daya dan barat.
Berdasarkan data seismograf, erupsi terakhir terekam dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 150 detik. Meskipun aktivitas vulkanik ini cukup signifikan, status Gunung Semeru masih berada pada Level II atau Waspada. Namun, peningkatan aktivitas ini tentu saja menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dan masyarakat sekitar.
Rekomendasi PVMBG dan Imbauan Keselamatan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting terkait aktivitas Gunung Semeru. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi). Selain itu, aktivitas di luar jarak tersebut juga dibatasi, yakni pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Sebagai tindakan pencegahan, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena potensi bahaya lontaran batu pijar. Penting untuk diwaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar juga perlu diwaspadai di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Semeru secara ketat. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Informasi terkini mengenai aktivitas gunung berapi ini dapat diakses melalui kanal resmi PVMBG dan instansi terkait lainnya. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi ancaman erupsi Gunung Semeru.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa kali pada Kamis pagi menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam. Masyarakat di sekitar Gunung Semeru dihimbau untuk tetap mengikuti arahan dan rekomendasi dari pihak berwenang guna meminimalisir risiko.