Semeru Erupsi! Letusan Capai 500 Meter, Warga Diminta Jauhi Zona Bahaya
Gunung Semeru erupsi Jumat malam dengan letusan mencapai 500 meter, PVMBG mengimbau warga menjauhi zona bahaya di sekitar gunung tersebut.

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali erupsi pada Jumat malam, 2 Februari 2024, pukul 20.46 WIB. Erupsi ini disertai letusan dengan tinggi kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak gunung atau setinggi 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl). Peristiwa ini terjadi di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, dan telah terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 158 detik. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa erupsi ini merupakan yang keenam kalinya pada hari Jumat tersebut. Sejak pukul 01.30 WIB hingga pukul 20.46 WIB, Gunung Semeru telah mengalami beberapa kali erupsi dengan tinggi letusan bervariasi antara 500 hingga 1.000 meter di atas puncak. Kejadian ini tentunya menimbulkan kekhawatiran dan kewaspadaan bagi masyarakat di sekitar gunung berapi aktif tersebut.
PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) telah mengeluarkan rekomendasi penting terkait status Gunung Semeru yang masih berada pada level II (Waspada). Rekomendasi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya erupsi susulan dan dampaknya.
Imbauan Penting PVMBG: Waspada Bahaya Gunung Semeru
Menyikapi erupsi Gunung Semeru, PVMBG mengeluarkan beberapa imbauan penting yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi) dilarang keras. Hal ini untuk mencegah potensi bahaya yang mengancam keselamatan jiwa.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Wilayah ini berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Bahaya ini perlu diantisipasi dengan serius guna meminimalisir risiko kerugian.
Sebagai tindakan pencegahan, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Hal ini dikarenakan potensi lontaran batu pijar yang sangat berbahaya. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap imbauan ini sangat penting untuk keselamatan.
Potensi Bahaya Lain yang Perlu Diwaspadai
Masyarakat di sekitar Gunung Semeru juga perlu mewaspadai potensi bahaya lain, seperti awan panas, guguran lava, dan lahar hujan. Aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, berpotensi terdampak aliran lahar. Sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan juga berisiko dilanda lahar.
PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Semeru dan akan memberikan informasi terkini jika terjadi perkembangan signifikan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Informasi resmi dari sumber terpercaya sangat penting untuk mencegah penyebaran informasi yang salah dan meresahkan.
Dengan adanya erupsi ini, diharapkan masyarakat sekitar Gunung Semeru tetap waspada dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang. Keselamatan dan keamanan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menghadapi bencana alam seperti ini. Semoga situasi dapat segera terkendali dan tidak menimbulkan korban jiwa.