Semeru Erupsi! Letusan Capai 800 Meter di Atas Puncak
Gunung Semeru kembali erupsi Senin pagi dengan tinggi letusan mencapai 800 meter di atas puncak, PVMBG mengeluarkan rekomendasi penting bagi warga sekitar.

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Senin pagi, 7 April 2024. Erupsi yang terjadi pukul 05.41 WIB ini memuntahkan kolom abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak gunung, atau setara dengan 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl). Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam laporannya menyebutkan bahwa kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara. Erupsi ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 170 detik.
Erupsi ini bukanlah yang pertama. Pada pukul 00.23 WIB dini hari, Semeru juga tercatat erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 600 meter di atas puncak. Karakteristik erupsi serupa, dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu mengarah utara, tercatat dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 171 detik. Aktivitas vulkanik Semeru ini menunjukkan peningkatan signifikan, mengingat data kegempaan selama 24 jam sebelumnya mencatat 57 kali gempa letusan/erupsi, dua kali gempa guguran, 12 kali gempa embusan, lima kali harmonik, dan tiga kali gempa tektonik jauh.
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang meningkat ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting untuk keselamatan masyarakat sekitar.
Rekomendasi PVMBG dan Zona Bahaya Semeru
Menyikapi erupsi Gunung Semeru, PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi penting yang harus dipatuhi masyarakat. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi). Ini merupakan zona bahaya utama yang harus dihindari sepenuhnya. Di luar zona bahaya utama tersebut, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selain itu, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena risiko lontaran batu pijar yang sangat tinggi. Bahaya lainnya yang perlu diwaspadai adalah potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Sungai-sungai yang perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi PVMBG sangat penting untuk meminimalisir risiko korban jiwa dan kerugian material.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Senin pagi menjadi pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya mengikuti arahan dari pihak berwenang. Masyarakat di sekitar Gunung Semeru dihimbau untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan dari BPBD setempat dan PVMBG untuk memastikan keselamatan.