Semeru Erupsi 7 Kali, Letusan Capai 900 Meter!
Gunung Semeru di Jawa Timur erupsi tujuh kali pada Jumat, dengan tinggi letusan mencapai 900 meter, menyebabkan PVMBG mengeluarkan rekomendasi penting bagi masyarakat sekitar.

Gunung Semeru, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi sebanyak tujuh kali pada Jumat, 25 April 2024. Erupsi tersebut memuntahkan abu vulkanik dengan tinggi letusan bervariasi, mencapai puncaknya hingga 900 meter di atas puncak gunung. Peristiwa ini telah mendorong Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat di sekitar gunung tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, melaporkan bahwa erupsi terbesar terjadi pukul 17.41 WIB dengan tinggi kolom letusan mencapai 900 meter di atas puncak, atau setinggi 4.576 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara. Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 152 detik. Erupsi lainnya terjadi pada pukul 18.09 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 800 meter di atas puncak.
Erupsi pertama tercatat terjadi pada pukul 01.10 WIB dengan tinggi letusan 500 meter di atas puncak. Sepanjang hari Jumat, aktivitas vulkanik Semeru terbilang tinggi, dengan total tujuh kali erupsi yang menunjukkan peningkatan aktivitas gunung berapi ini. PVMBG terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini terkait aktivitas Gunung Semeru.
Rekomendasi PVMBG dan Imbauan Keselamatan
Menyikapi erupsi Gunung Semeru yang masih berstatus Waspada (Level II), PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi penting demi keselamatan masyarakat. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Ini merupakan zona bahaya utama yang harus dihindari sepenuhnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini dikarenakan potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Zona ini juga berisiko tinggi dan perlu diwaspadai.
Sebagai tindakan pencegahan, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru. Zona ini rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar yang dapat membahayakan keselamatan. Penting bagi masyarakat untuk mematuhi rekomendasi ini demi keamanan diri.
Bahaya Potensial dan Kesiapsiagaan
Masyarakat di sekitar Gunung Semeru perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak gunung. Sungai-sungai yang perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar juga perlu diwaspadai di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
PVMBG menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat. Pemantauan aktivitas Gunung Semeru terus dilakukan, dan informasi terkini akan disampaikan secara berkala. Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan.
Dengan tingginya aktivitas vulkanik Gunung Semeru, penting bagi masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Keselamatan dan kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bahaya erupsi gunung berapi. Semoga situasi dapat segera kembali kondusif dan masyarakat tetap aman.