Gunung Semeru Erupsi 6 Kali, Letusan Capai 800 Meter!
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami enam kali erupsi pada Sabtu, 26 April 2024, dengan tinggi letusan mencapai 800 meter, PVMBG imbau masyarakat waspada.

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Sabtu, 26 April 2024, tercatat enam kali erupsi dengan tinggi letusan mencapai 800 meter di atas puncak Mahameru. Erupsi pertama terjadi pukul 00.55 WIB, dengan tinggi kolom letusan sekitar 600 meter, disusul erupsi berikutnya pada pukul 01.29 WIB dengan ketinggian yang sama. Aktivitas vulkanik ini terjadi di Lumajang, Jawa Timur, dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, melaporkan erupsi-erupsi tersebut melalui laporan tertulis. Erupsi yang terjadi pada pukul 10.39 WIB tercatat memiliki kolom letusan setinggi sekitar 800 meter di atas puncak, atau setara dengan 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal terlihat mengarah ke utara. Erupsi terakhir yang tercatat pada pukul 12.39 WIB, amplitudonya mencapai 22 mm dengan durasi 143 detik, meskipun visual letusan tidak teramati.
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru ini menimbulkan keprihatinan dan kewaspadaan. Dengan status Gunung Semeru yang masih berada pada level Waspada (Level II), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat sekitar untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Erupsi Gunung Semeru dan Imbauan PVMBG
Sejak pukul 00.05 WIB hingga 12.39 WIB, Gunung Semeru mengalami enam kali erupsi. Erupsi-erupsi tersebut memiliki tinggi letusan bervariasi, mulai dari 600 meter hingga 800 meter di atas puncak. PVMBG mencatat amplitudo maksimum erupsi mencapai 23 mm dengan durasi terpanjang 165 detik. Warna kolom abu yang teramati bervariasi, dari putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke berbagai penjuru, seperti utara dan barat laut.
Berdasarkan data seismograf, amplitudo maksimum erupsi berkisar antara 22 hingga 23 mm, dengan durasi bervariasi antara 125 hingga 165 detik. Hal ini menunjukkan intensitas erupsi yang cukup signifikan. PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Semeru secara ketat untuk mengantisipasi potensi peningkatan aktivitas vulkanik.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 12.39 WIB. Visual letusan tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 143 detik," jelas Sigit Rian Alfian dalam laporannya. Pernyataan ini menekankan pentingnya pemantauan instrumental meskipun visual letusan tidak selalu terlihat.
Imbauan PVMBG sangat penting untuk diperhatikan masyarakat. Dengan status Waspada (Level II), masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di zona bahaya yang telah ditentukan.
Zona Bahaya dan Rekomendasi Keselamatan
PVMBG menetapkan beberapa zona bahaya yang harus dihindari oleh masyarakat. Aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi) dilarang keras. Selain itu, aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan juga harus dihindari karena potensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena bahaya lontaran batu (pijar). Penting untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Imbauan ini bertujuan untuk meminimalisir risiko korban jiwa dan kerugian material akibat aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Kepatuhan masyarakat terhadap imbauan PVMBG sangat penting untuk menjaga keselamatan.
Masyarakat di sekitar Gunung Semeru diharapkan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Pemantauan aktivitas Gunung Semeru terus dilakukan oleh PVMBG dan informasi terbaru akan segera disampaikan jika terjadi perkembangan signifikan.