Mensos: Calon Guru Sekolah Rakyat Wajib Ikuti Pelatihan Kompetensi Sebelum Mengajar
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan calon guru Sekolah Rakyat wajib pelatihan kompetensi agar pengajaran optimal dan memenuhi kualifikasi pemerintah.
Batu, Jawa Timur - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menegaskan bahwa setiap calon guru di Sekolah Rakyat akan menjalani pelatihan peningkatan kompetensi sebelum memulai tugas mengajar. Langkah ini diambil untuk memastikan kualitas pendidikan yang optimal bagi para siswa.
Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, menyampaikan hal ini usai Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja sama untuk Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Al-Hikmah International Islamic Boarding School, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (19/5). Ia menekankan pentingnya pelatihan ini agar para guru dapat memberikan materi pelajaran secara efektif.
“Pasti ada itu (pelatihan kepada tenaga pendidik Sekolah Rakyat),” ujar Gus Ipul. Pemerintah saat ini fokus mematangkan mekanisme perekrutan guru untuk Sekolah Rakyat, memastikan tenaga pendidik yang terpilih memenuhi standar yang ditetapkan.
Perekrutan Guru ASN dan PPPK
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemerintah memprioritaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam perekrutan guru. Proses rekrutmen ini sedang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). Jika tidak tersedia ASN, pemerintah akan mengupayakan perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Pertama aparatur sipil negara (ASN) yang direkrut, sekarang sedang proses rekrutmen yang dilakukan oleh Dikdasmen. Kalau ASN (PNS) tidak ada, juga diupayakan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Jadi, ini kami matangkan terus,” jelasnya.
Proses perekrutan tenaga pendidik, termasuk guru dan kepala sekolah, dilakukan dengan sangat selektif. Para calon harus memenuhi kualifikasi yang ditetapkan pemerintah untuk memastikan kualitas pengajaran di Sekolah Rakyat.
Kualifikasi Calon Guru dan Kepala Sekolah
Lebih lanjut, Gus Ipul menyatakan bahwa calon guru dan kepala sekolah harus memenuhi sejumlah kualifikasi, termasuk kemampuan berbahasa Inggris. Proses seleksi akan melibatkan tes wawancara untuk mengukur kapasitas calon sesuai dengan rancangan proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat.
“Calon guru ada kualifikasi, misalnya soal (kemampuan) bahasa Inggris dan lain-lain, karena pasti dilakukan tes wawancara lagi, kapasitasnya disesuaikan dengan rancangan proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat,” ungkapnya.
Pemerintah masih terus menghitung jumlah pasti kebutuhan tenaga pendidik, menyesuaikan dengan ketersediaan fasilitas bangunan yang sedang direnovasi. Saat ini, terdapat 53 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia yang sedang dalam proses renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Jumlah Kebutuhan Tenaga Pendidik
Dengan 53 titik sekolah yang diajukan, diperkirakan dibutuhkan sekitar 1.000 guru, ditambah kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya, sehingga total mencapai sekitar 1.600 orang. Penghitungan ini masih bersifat sementara dan akan disesuaikan dengan perkembangan renovasi fasilitas.
“Kalau misal mengajukan 53 titik sekolah, itu asumsi dulu dibutuhkan sekitar 1.000 guru ditambah kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang lain itu bisa sampai 1.600 orang,” kata Gus Ipul.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat, memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
Dengan adanya pelatihan kompetensi dan proses rekrutmen yang ketat, diharapkan Sekolah Rakyat dapat menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.