Mensos Harap Lulusan Sekolah Rakyat Jadi Agen Perubahan
Menteri Sosial Saifullah Yusuf berharap lulusan sekolah rakyat, yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin, dapat menjadi agen perubahan bagi keluarga dan komunitasnya, meskipun dampaknya baru terasa dalam jangka panjang.
Jakarta, 20 Januari 2024 - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan harapannya agar lulusan sekolah rakyat, program pendidikan untuk masyarakat miskin, menjadi agen perubahan di lingkungannya. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh beliau di Kantor Kemensos, Jakarta.
Sekolah rakyat, menurut Gus Ipul, dirancang khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin, terutama yang termasuk kategori miskin ekstrem. Mereka diberikan kesempatan memperoleh pendidikan di sekolah unggulan, dengan tujuan agar kelak dapat berkontribusi positif bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Hal ini sejalan dengan visi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun dampak positifnya tidak langsung terlihat, Gus Ipul menekankan manfaat jangka panjang program ini. Ia memperkirakan, butuh waktu sekitar tujuh tahun untuk merasakan dampak signifikan dari program sekolah rakyat terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga. Hal ini mempertimbangkan masa studi di SMA dan kemungkinan pendidikan selanjutnya di perguruan tinggi sebelum mereka dapat kembali berkontribusi secara nyata.
Mengenai konsep sekolah rakyat itu sendiri, Gus Ipul menjelaskan bahwa saat ini masih dalam tahap kajian. Kemensos aktif berkoordinasi dan meminta masukan dari berbagai pihak, termasuk Prof. Mohammad Nuh, mantan Menteri Pendidikan Nasional. Selanjutnya, koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan dilakukan untuk mematangkan pengelolaan program ini sebelum dilaporkan kepada Presiden.
Jika nantinya sekolah rakyat memanfaatkan fasilitas milik Kemensos, Gus Ipul menyatakan kesiapan untuk menyediakan beberapa balai milik kementerian sebagai tempat belajar mengajar. Dengan demikian, proses pendidikan diharapkan dapat berjalan lebih efisien dan cepat.
Sebagai bagian dari pengembangan konsep sekolah rakyat, Gus Ipul mengunjungi Joglo Tani di Sleman, Yogyakarta, pada 17 Januari 2024. Joglo Tani dipilih sebagai contoh praktik baik karena telah sukses sebagai pusat pembelajaran pertanian dan peternakan sejak 2008, yang fokus pada ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.
Gus Ipul melihat Joglo Tani sebagai tempat belajar yang efektif, mengingat ribuan peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari siswa SMK, mahasiswa hingga calon pensiunan, telah belajar di sana. Joglo Tani, bagi Gus Ipul, menjadi contoh yang inspiratif untuk diterapkan dalam program sekolah rakyat.
Kesimpulannya, program sekolah rakyat merupakan inisiatif penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan. Meskipun membutuhkan waktu untuk melihat dampaknya secara penuh, harapannya besar agar lulusan sekolah rakyat menjadi agen perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan komunitasnya.