Menteri Trenggono Pastikan Stok Ikan Aman Selama Ramadhan 2025
Menteri Kelautan dan Perikanan memastikan ketersediaan ikan aman selama Ramadhan dan Lebaran 2025, dengan produksi mencapai 3,06 juta ton dan pengawasan ketat untuk stabilitas harga.
Jakarta, 27 Februari 2024 - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, memberikan jaminan ketersediaan ikan yang aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah, atau tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta. Analisis menyeluruh yang dilakukan Kementerian KP menunjukkan bahwa kebutuhan ikan di berbagai sentra konsumsi utama di Indonesia dapat terpenuhi dengan baik tanpa hambatan berarti.
Berdasarkan data yang dihimpun, Kementerian KP optimistis mampu memenuhi permintaan masyarakat yang cenderung meningkat selama bulan puasa dan menjelang hari raya. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Trenggono, "Hasil analisis dengan mempertimbangkan ketersediaan ikan dan kebutuhannya di masing-masing lokasi sentra konsumsi, KKP optimistis bahwa ketersediaan ikan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat."
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga ikan agar tidak terjadi kenaikan signifikan meskipun permintaan meningkat. Menteri Trenggono menegaskan komitmen ini dengan pernyataan, "Kita akan menjaga agar tidak akan ada kenaikan harga."
Produksi Ikan dan Distribusi
Kementerian KP telah melakukan proyeksi produksi ikan untuk periode Januari hingga Maret 2025. Proyeksi menunjukkan total produksi mencapai 3,06 juta ton, terdiri dari 1,59 juta ton dari sektor budidaya dan 1,47 juta ton dari sektor penangkapan. Kedua sektor ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan nasional selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tersebut.
Lebih detail, Menteri Trenggono menjelaskan, "KKP telah menghitung prognosa produksi ikan bulan Januari sampai dengan Maret 2025 sebesar 3,06 juta ton dengan rincian produksi ikan budidaya sebesar 1,59 juta ton dan 1,47 juta ton produksi ikan tangkap." Angka ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi peningkatan permintaan selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Pemerintah juga telah mengidentifikasi beberapa daerah yang berpotensi mengalami kekurangan pasokan ikan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan mencegah terjadinya kelangkaan di daerah-daerah tersebut. "KKP telah mengidentifikasi lokasi-lokasi yang rawan terhadap kekurangan ketersediaan ikan dan preferensi konsumsi jenis ikan di masing-masing lokasi," ungkap Menteri Trenggono.
Daerah Prioritas Pengawasan
Beberapa kota besar menjadi fokus pengawasan, antara lain Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Bandar Lampung, Makassar, Ambon, dan Banjarmasin. Pemerintah akan memastikan pasokan ikan di kota-kota ini tetap stabil dan mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri. Pengawasan ketat akan dilakukan untuk mencegah potensi kelangkaan dan menjaga stabilitas harga.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Menteri Trenggono optimistis bahwa kebutuhan ikan masyarakat Indonesia selama Ramadhan dan Lebaran 2025 dapat terpenuhi dengan baik. Koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait akan terus dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan ikan di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui langkah-langkah antisipatif ini, pemerintah berupaya untuk memastikan keterjangkauan dan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan nasional.