Misi Dagang Jatim-Maluku Sukses Bukukan Transaksi Rp460,7 Miliar!
Misi dagang Jawa Timur di Maluku berhasil membukukan transaksi fantastis Rp460,7 miliar, menunjukkan kekuatan ekonomi Jatim dan peluang kolaborasi antar daerah.
Surabaya, 23 April 2024 - Misi Dagang Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Provinsi Maluku yang berlangsung di The Natsepa Resort & Conference Center, Maluku Tengah, Rabu lalu, telah mencetak rekor transaksi senilai Rp460,75 miliar. Keberhasilan ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan menunjukkan daya tahan ekonomi Jatim di tengah tantangan ekonomi global. Kegiatan ini memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha dari kedua provinsi, membuka peluang luas di sektor perdagangan, perikanan, agribisnis, dan investasi.
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa misi dagang ini bukan hanya berfokus pada ekonomi semata, tetapi juga sebagai jembatan untuk memperkuat silaturahmi budaya dan tradisi antar daerah. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antar daerah menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut, dan misi dagang ini menjadi bukti nyata dari komitmen tersebut.
Capaian transaksi yang signifikan ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh kedua provinsi. Kerja sama yang erat antara Jawa Timur dan Maluku diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat di masa mendatang. Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa, guna memperkuat perekonomian nasional.
Potensi Besar Perdagangan Antar Daerah
Beberapa komoditas utama yang mendorong nilai transaksi tinggi tersebut antara lain hasil perikanan, produk tembakau, telur dan olahan ayam, beras, karkas unggas, pakan ternak, kelapa bulat, kayu log, makanan ringan, serta hasil hutan. Nilai transaksi ini meningkat dua kali lipat dibandingkan misi dagang sebelumnya pada Desember 2021, dan diprediksi akan terus bertambah. Hal ini menunjukkan potensi besar yang belum tergali sepenuhnya dari kerja sama perdagangan antar daerah.
Dari sisi ekonomi makro, Jawa Timur merupakan kontributor ekonomi terbesar kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta, berkontribusi 14,39 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan 25,23 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Jawa. Pada Triwulan IV 2024, ekonomi Jatim tumbuh sebesar 5,03 persen (y-on-y) dengan nilai PDRB ADHB sebesar Rp802,45 triliun. Pertumbuhan ekonomi yang kuat ini menjadi dasar yang kokoh bagi pengembangan perdagangan antar daerah.
Gubernur Khofifah menekankan pentingnya perdagangan antar daerah sebagai penggerak utama perekonomian Jatim. Berdasarkan data Perdagangan Antar Wilayah Indonesia 2023, Jatim mencatatkan surplus perdagangan tertinggi mencapai Rp209 triliun. Kolaborasi yang baik dengan provinsi mitra, termasuk Maluku, menjadi kunci keberhasilan ini. Hal ini menunjukkan bahwa perdagangan antar daerah dapat menjadi mesin penggerak perekonomian nasional.
Total nilai perdagangan Jatim dengan Maluku pada 2023 mencapai Rp3,01 triliun; Rp1,66 triliun merupakan nilai bongkar (pembelian dari Maluku) dan Rp1,35 triliun nilai muat (penjualan ke Maluku). Meskipun terdapat defisit Rp310 miliar, potensi untuk meningkatkan kerja sama perdagangan masih sangat besar.
Kerja Sama yang Menguntungkan
Maluku menyuplai komoditas penting seperti pelat tembaga, CPO, kayu gelondongan, rempah-rempah, karet, alkohol, buah, dan ikan beku. Sebaliknya, Jatim memasok truk, beras, obat-obatan, daging beku, tepung, gula, kendaraan bermotor, dan produk olahan lainnya. Keragaman komoditas ini menunjukkan saling ketergantungan ekonomi kedua provinsi dan potensi sinergi yang besar.
Misi dagang ini diharapkan tidak hanya memperkuat kerja sama ekonomi, tetapi juga kerja sama budaya dan pendidikan. Gubernur Khofifah ingin memperluas akses pendidikan bagi siswa-siswi Maluku dengan membuka kesempatan di enam SMA Taruna Jatim yang berbasis boarding school dan bekerja sama dengan TNI, Polri, serta IPDN. Hal ini menunjukkan komitmen Jatim untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyambut baik misi dagang ini sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan ekonomi daerah dan membuka peluang kerja sama jangka panjang. Ia menekankan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara kedua gubernur dan Perjanjian Kerja Sama antara perangkat daerah, BUMD, dan pelaku usaha dari kedua provinsi menandai komitmen kuat untuk melanjutkan kerja sama ini.
Misi dagang ini bukan hanya sekadar transaksi ekonomi, tetapi juga membangun jembatan persahabatan dan kerja sama yang berkelanjutan antara Jawa Timur dan Maluku. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian kedua provinsi dan Indonesia secara keseluruhan. Pembangunan sumber daya manusia juga menjadi fokus utama, guna menciptakan generasi muda yang unggul dan siap menghadapi masa depan.