Pakistan Antusias Menanti Kunjungan Presiden Prabowo, Jalin Kerja Sama Bilateral Lebih Kuat
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia berharap kunjungan Presiden Prabowo akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara di berbagai sektor, termasuk ekonomi dan pertahanan.
Jakarta, 29 April 2024 - Hubungan diplomatik Indonesia-Pakistan yang telah berusia 75 tahun memasuki babak baru yang ditandai dengan antusiasme tinggi dari pihak Pakistan. Kuasa Usaha Kedutaan Besar Republik Islam Pakistan untuk Indonesia, Roshan Lal, menyampaikan harapannya agar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dapat segera mengunjungi Pakistan. Kunjungan tersebut diharapkan dapat memperkuat kerja sama bilateral kedua negara di berbagai bidang.
Dalam perayaan Hari Nasional Pakistan ke-85 dan peringatan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-Pakistan di Jakarta, Senin malam, Roshan Lal menekankan pentingnya kunjungan Presiden Prabowo. Ia menyatakan, "Kami sangat menantikan kunjungan Presiden Indonesia ke Pakistan, yang tentunya akan mempererat hubungan bilateral dan membuka jalan baru untuk kolaborasi di berbagai sektor."
Pernyataan tersebut sekaligus menggarisbawahi signifikansi hubungan kedua negara yang telah terjalin selama 75 tahun. Roshan Lal menyebut hubungan Indonesia-Pakistan sebagai tonggak sejarah yang membanggakan, dibangun di atas pondasi perjuangan kemerdekaan kedua bangsa yang dipimpin oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti Muhammad Ali Jinnah dan Presiden Soekarno.
Penguatan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Pakistan
Selama tujuh dekade lebih, kerja sama Indonesia-Pakistan telah berkembang pesat di berbagai sektor. Kerja sama tersebut mencakup bidang pendidikan, perdagangan, budaya, pertahanan, dan juga kontak antar masyarakat. Roshan Lal menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia dan menegaskan komitmen Pakistan untuk terus memperkuat persahabatan kedua negara.
Salah satu bukti nyata kerja sama yang erat adalah nilai perdagangan bilateral yang telah melampaui empat miliar dolar AS (sekitar Rp67 triliun). Selain sektor ekonomi, kerja sama pertahanan juga menjadi pilar penting hubungan kedua negara. Hal ini terlihat dari kunjungan kapal-kapal Angkatan Laut Pakistan ke Indonesia dan latihan militer bersama yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir.
Kerja sama Indonesia-Pakistan juga terjalin di berbagai forum multilateral, seperti PBB, OKI, D-8, dan ASEAN. Pakistan bahkan disebut sebagai mitra dialog tertua ASEAN. Roshan Lal berharap kerja sama ini dapat terus diperkuat di masa mendatang.
Potensi Kerja Sama di Masa Mendatang
Perayaan Hari Nasional Pakistan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting Indonesia, termasuk Menteri Perdagangan RI Budi Santoso, dan para duta besar negara sahabat seperti Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Rusia, Sudan, Thailand, dan Palestina. Kehadiran mereka semakin menegaskan pentingnya hubungan Indonesia-Pakistan dalam konteks regional dan global.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Pakistan sangat dinantikan sebagai langkah strategis untuk memperkuat kerja sama bilateral. Hal ini sejalan dengan upaya kedua negara untuk terus meningkatkan hubungan ekonomi dan pertahanan, serta memperluas kerja sama di berbagai sektor lainnya. Dengan potensi yang besar dan hubungan sejarah yang kuat, kerja sama Indonesia-Pakistan diproyeksikan akan semakin berkembang pesat di masa depan.
Kehadiran para dubes negara sahabat juga menunjukkan dukungan internasional terhadap hubungan bilateral Indonesia-Pakistan. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama kedua negara tidak hanya penting bagi kedua negara, tetapi juga bagi stabilitas dan perdamaian regional.
Secara keseluruhan, perayaan Hari Nasional Pakistan ke-85 dan peringatan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-Pakistan menjadi momentum penting untuk merefleksikan kerja sama yang telah terjalin dan menatap masa depan yang lebih cerah. Kunjungan Presiden Prabowo diharapkan dapat menjadi katalis bagi peningkatan kerja sama yang lebih luas dan mendalam.