Panen Raya Padi di Lahan Pengganti PLTU Batang: Wujud Sinergi BUMN dan Pemerintah
PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) bersama Pemkab Batang panen raya padi di lahan pengganti PLTU, menghasilkan 4,5 ton gabah dan dibagikan untuk masyarakat prasejahtera.
PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), pemilik PLTU Batang, Jawa Tengah, menggelar panen raya padi di lahan pengganti seluas satu hektare yang mereka sediakan. Kegiatan pada Selasa, 6 Juni 2023 ini merupakan bagian dari program CSR Bhimasena Lentera Ekonomi, yang bertujuan untuk mendukung pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Panen raya ini menghasilkan sekitar 4,5 ton gabah, dan hasilnya akan dibeli oleh perusahaan untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat prasejahtera sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dan penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Direktur Operasional BPI, Naofumi Yasuda, mengungkapkan apresiasinya terhadap kerja keras para petani. "Saya mengapresiasi kerja keras para petani penggarap yang telah menghasilkan panen melimpah. Kami berharap hasil panen ini dapat memberikan pendapatan tambahan bagi petani dan mendukung ketahanan pangan lokal," ujarnya. Program ini tidak hanya sebatas menyediakan lahan, tetapi juga memberikan fasilitas pertanian dan pendampingan intensif kepada para petani.
BPI berkomitmen untuk berinovasi dalam penyerapan hasil pertanian. Ke depannya, perusahaan berencana untuk menyerap hasil pertanian lain seperti jagung, kacang, dan singkong dari lahan pengganti seluas 32 hektare. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat sekitar PLTU Batang. Manajer Stakeholder Relation BPI, Aryamir H Sulasmoro, turut hadir mendampingi dalam kegiatan panen raya ini.
Kerja Sama yang Membangun Ketahanan Pangan
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Batang, Rini Diana Anggriani, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara PT BPI dan pemerintah daerah. Kerja sama ini terbukti efektif dalam mendampingi petani dari proses tanam hingga panen. Lebih lanjut, pembelian hasil panen oleh perusahaan untuk dibagikan kepada masyarakat prasejahtera dinilai sebagai langkah yang sangat positif dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.
Rini juga menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan swasta dan pemerintah dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Ia berharap, model kerja sama yang dilakukan oleh PT BPI dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain di Kabupaten Batang. Program ini selaras dengan kebijakan pemerintah pusat terkait penyerapan gabah oleh Bulog, yang bertujuan untuk menjamin harga jual bagi petani.
Program ini juga sejalan dengan arahan Presiden terkait harga pembelian gabah oleh Bulog sebesar Rp6.500 per kilogram. Dengan demikian, program ini tidak hanya membantu petani meningkatkan pendapatan, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional.
Dukungan dari PT BPI ini sangat berarti bagi petani dan masyarakat sekitar. Pendampingan intensif yang diberikan, mulai dari penyediaan lahan, fasilitas pertanian, hingga pemasaran hasil panen, menunjukkan komitmen nyata perusahaan dalam memberdayakan masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Program Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Petani
Program Bhimasena Lentera Ekonomi yang dijalankan oleh PT BPI ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) yang berdampak nyata bagi masyarakat. Tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, program ini juga turut berkontribusi pada penanggulangan kemiskinan ekstrem dan pencegahan stunting melalui pembagian hasil panen kepada masyarakat prasejahtera.
Dengan luas lahan pengganti mencapai 32 hektare, program ini berpotensi untuk meningkatkan pendapatan petani secara signifikan dan berkontribusi pada ketahanan pangan di Kabupaten Batang. Inovasi dalam pemasaran dan penyerapan hasil pertanian juga akan memastikan keberlanjutan program ini dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Model kemitraan antara PT BPI dan pemerintah daerah ini patut diapresiasi sebagai contoh nyata sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam membangun kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan. Semoga program ini dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan sosial di daerahnya masing-masing.
Keberhasilan panen raya ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi yang baik antara perusahaan, pemerintah, dan petani dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan.