Papua Dorong Ekowisata: Jaga Hutan, Dongkrak Ekonomi!
Pemerintah Provinsi Papua mendorong pemanfaatan hutan untuk ekowisata guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan, dengan fokus pada Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH), gencar mendorong pengembangan ekowisata berbasis hutan. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Papua, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan, sekaligus membuka lapangan kerja baru. Upaya ini dijalankan di tengah kekhawatiran akan kerusakan hutan dan ancaman terhadap ekosistem cagar alam, seperti di pegunungan Cycloop.
Plh. Kepala DKLH Papua, Aristoteles Ap, menjelaskan bahwa pohon memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, pihaknya fokus pada pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) sebagai salah satu strategi utama. "Kami mempunyai galeri kreatif kehutanan di Kota Jayapura," kata Aristoteles, "sebagai sarana pemasaran produk HHBK yang dikelola masyarakat perorangan maupun kelompok."
Galeri tersebut menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Papua dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan memamerkan dan memasarkan produk HHBK, diharapkan dapat mencegah kerusakan alam di sembilan kabupaten dan kota di Papua. Inisiatif ini juga selaras dengan upaya pelestarian ekosistem cagar alam yang kian terancam, seperti di kawasan pegunungan Cycloop.
Ekowisata: Solusi Berkelanjutan untuk Papua
Pemanfaatan hutan untuk ekowisata dinilai sebagai solusi yang tepat untuk menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dengan mengoptimalkan potensi wisata alam, Papua dapat meningkatkan pendapatan masyarakat tanpa harus mengorbankan kelestarian hutannya. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Aristoteles menambahkan bahwa upaya menjaga kelestarian hutan membutuhkan kerja sama yang erat antar berbagai pihak. "Untuk itu, guna menjaga hutan dibutuhkan kerja sama dan beberapa program yang berkelanjutan dengan begitu ekosistem tetap terjaga dengan baik," ujarnya. Program ini tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga masyarakat lokal, pengusaha, dan lembaga internasional.
Pemprov Papua juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Global Green Growth Institute (GGGI), untuk mengembangkan strategi pengelolaan hutan yang efektif dan berkelanjutan. Kerja sama ini terbukti efektif dalam upaya konservasi dan pengembangan ekonomi berbasis alam.
Menjaga Kelestarian Cagar Alam Cycloop
Kawasan pegunungan Cycloop, sebagai salah satu cagar alam penting di Papua, menghadapi ancaman yang semakin serius. Oleh karena itu, Pemprov Papua memberikan perhatian khusus pada kawasan ini. Pemanfaatan HHBK di sekitar kawasan ini diharapkan dapat mengurangi tekanan terhadap hutan dan mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam upaya konservasi.
Diseminasi hasil kajian lanskap pegunungan Cycloop yang melibatkan dewan adat, pengusaha, dan masyarakat, menunjukkan komitmen Pemprov Papua untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan kawasan tersebut. Dengan keterlibatan semua pihak, diharapkan pengelolaan kawasan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Melalui pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, Pemprov Papua berupaya untuk menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Ekowisata diharapkan menjadi solusi yang tepat untuk mencapai keseimbangan tersebut, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Dengan adanya program-program ini, diharapkan dapat tercipta keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan di Papua. Pemanfaatan HHBK dan pengembangan ekowisata menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut, memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan dan kekayaan alam Papua.