Pasaman Barat dan Pemprov Sumbar Intensifikasi Pelayanan KB untuk Tekan Stunting
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dan Provinsi Sumatera Barat berkolaborasi intensif dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR) untuk menurunkan angka stunting.
Simpang Empat, 5 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggandeng tangan untuk memperkuat pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR). Langkah ini merupakan upaya strategis dalam percepatan penurunan angka stunting di Pasbar. Inisiatif ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan instansi terkait lainnya, serta mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.
Bupati Pasbar, Yulianto, mengungkapkan bahwa jumlah penduduk Pasbar yang besar dan beragam menuntut dukungan menyeluruh terhadap program kependudukan. "Sejak tahun 2015, Pasaman Barat telah mencanangkan Kampung KB (Kampung Berkualitas). Keberhasilan program ini sangat tergantung pada dukungan lintas sektor," ujar Bupati Yulianto. Ia menekankan pentingnya program KB dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menyentuh mereka yang membutuhkan.
Percepatan penurunan angka kelahiran dan penanganan stunting menjadi fokus utama. Intensifikasi program KB, khususnya di wilayah-wilayah tertentu, dianggap krusial. Pemerintah juga menyadari pentingnya peran aktif dalam pembangunan kependudukan, mengingat kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih perlu perhatian lebih. "Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan dukungan dari mitra kerja dan masyarakat dalam menjalankan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga. Saya mengimbau semua pihak untuk berperan aktif dalam menanggulangi kemiskinan dan menurunkan angka stunting," tambah Bupati Yulianto.
Intensifikasi Program KB dan Kesehatan Reproduksi
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar, Mardalena Wati Yulia, menjelaskan kompleksitas dinamika kependudukan di Sumbar. BKKBN Sumbar, bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI), turut serta dalam peringatan HUT Ke-74 IBI. Mereka membawa tim dan mobil pelayanan untuk mendukung percepatan penurunan stunting melalui penggunaan alat kontrasepsi modern.
"Target kami adalah menjangkau 23.000 akseptor. Kami yakin, dengan sinergi yang kuat, target tersebut dapat dicapai demi mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas. Kami juga memiliki program unggulan seperti Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Kami mohon dukungan semua pihak," jelas Mardalena.
Program ini disinergikan dengan pelayanan KB serentak sejuta akseptor sebagai upaya mendukung percepatan penurunan stunting. Tujuannya adalah meningkatkan penggunaan KB modern, memperluas penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), dan menurunkan angka unmet need atau kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi.
Kegiatan intensifikasi pelayanan KB ini menandai komitmen kuat pemerintah dalam upaya menekan angka stunting di Pasaman Barat. Kolaborasi antara Pemkab Pasbar dan Pemprov Sumbar diharapkan mampu memberikan dampak signifikan dalam mencapai tujuan tersebut. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Dukungan Lintas Sektor untuk Kampung KB
Program Kampung KB di Pasaman Barat, yang telah berjalan sejak 2015, menjadi contoh nyata dari kolaborasi lintas sektor. Keberhasilan program ini bergantung pada sinergi antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Koperasi, Dinas PU, dan instansi lainnya. Kampung KB bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program yang terintegrasi.
Dengan melibatkan berbagai sektor, program ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan dampak yang lebih luas. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat krusial dalam memastikan keberhasilan program Kampung KB ini dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Partisipasi aktif masyarakat dalam program KB dan kesehatan reproduksi sangat penting. Peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya KB modern dan MKJP diharapkan dapat meningkatkan angka peserta KB dan pada akhirnya berkontribusi pada penurunan angka stunting.
Melalui pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, pemerintah berharap dapat mencapai target penurunan angka stunting di Pasaman Barat. Komitmen dan kerja keras dari semua pihak menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program Tamasya dan GATI juga menjadi bagian penting dalam upaya penurunan angka stunting. Kedua program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak dan peran ayah dalam keluarga.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, BKKBN, dan masyarakat, diharapkan program-program ini dapat berjalan efektif dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Upaya penurunan angka stunting di Pasaman Barat memerlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Dengan sinergi yang kuat, target penurunan angka stunting dapat dicapai dan mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas di Pasaman Barat.