Pegawai Pemkot Madiun Wajib Tanam Cabai, Terong, dan Tomat demi Ketahanan Pangan
Pemerintah Kota Madiun instruksikan seluruh pegawainya untuk menanam cabai, terong, dan tomat guna mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi daerah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, meluncurkan program inovatif untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Madiun, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN, diinstruksikan untuk menanam cabai, terong, dan tomat di rumah atau kantor masing-masing. Program ini diluncurkan sebagai respons terhadap instruksi Presiden dan bertujuan untuk memberdayakan lahan yang belum termanfaatkan serta mengendalikan inflasi daerah.
Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 539/253/401.012/2025. Setiap pegawai diwajibkan menanam enam bibit tanaman; masing-masing dua bibit cabai, terong, dan tomat. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun, Soeko Dwi Handiarto, menjelaskan bahwa pemilihan komoditas tersebut didasarkan pada pertimbangan pengaruhnya terhadap tingkat inflasi di Kota Madiun. Cabai, terong, dan tomat merupakan bahan pangan pokok yang seringkali menjadi penentu inflasi, terutama dalam konteks Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Pemkot Madiun.
Wali Kota Maidi akan secara langsung dan berkala memonitor pelaksanaan program ini untuk memastikan efektivitasnya. Meskipun Kota Madiun memiliki keterbatasan lahan, penanaman dapat dilakukan di lahan kosong kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menggunakan polybag atau di halaman rumah masing-masing pegawai. Program ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Kota Madiun, mengingat program serupa telah berhasil dijalankan di sekolah-sekolah di daerah tersebut.
Wajib Tanam untuk Ketahanan Pangan
Program penanaman cabai, terong, dan tomat ini merupakan bagian integral dari upaya Pemkot Madiun dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sekda Soeko Dwi Handiarto menegaskan bahwa program ini sejalan dengan instruksi Presiden untuk memberdayakan lahan tidur dan meningkatkan produktivitas pertanian perkotaan. Pemilihan cabai, terong, dan tomat sebagai komoditas utama didasarkan pada perannya yang krusial dalam mempengaruhi tingkat inflasi. Ketiga komoditas ini juga merupakan bahan baku penting dalam program MBG, sehingga ketersediaannya sangat vital.
Dengan menanam sendiri bahan-bahan pangan tersebut, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah dan menstabilkan harga di pasaran. Langkah ini juga sekaligus sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan secara optimal. Program ini menargetkan seluruh pegawai Pemkot Madiun untuk berpartisipasi aktif dalam upaya ini.
Pemkot Madiun optimistis program ini akan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di daerah. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal.
Monitoring dan Evaluasi Program
Wali Kota Maidi akan secara langsung memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program penanaman cabai, terong, dan tomat ini. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai target yang telah ditetapkan. Monitoring berkala akan dilakukan untuk melihat perkembangan tanaman dan mengatasi kendala yang mungkin muncul selama proses penanaman.
Selain itu, Pemkot Madiun juga akan melakukan evaluasi secara berkala untuk mengukur efektivitas program ini dalam meningkatkan ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi. Hasil evaluasi akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan pengembangan program di masa mendatang. Dengan adanya monitoring dan evaluasi yang ketat, diharapkan program ini dapat berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Kota Madiun.
Program ini juga diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan secara optimal. Dengan melibatkan seluruh pegawai Pemkot Madiun, diharapkan program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal.
Meskipun lahan di Kota Madiun terbatas, Pemkot Madiun telah menyediakan solusi dengan memanfaatkan lahan kosong di kantor OPD dan halaman rumah pegawai. Penggunaan polybag juga menjadi alternatif untuk menanam cabai, terong, dan tomat, sehingga program ini dapat dijalankan secara efektif meskipun keterbatasan lahan.
Dengan komitmen dan kerja sama dari seluruh pegawai Pemkot Madiun, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Kota Madiun. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal.