Pembangunan Bendungan Riam Kiwa: Solusi Banjir di Kalimantan Selatan
Gubernur Kalsel berupaya percepat pembangunan Bendungan Riam Kiwa untuk mengatasi banjir tahunan, dengan dukungan anggaran yang telah tersedia namun masih menunggu persetujuan Kementerian Ekonomi.
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Muhidin, tengah berupaya keras menyelesaikan pembangunan Bendungan Riam Kiwa yang terletak di perbatasan Desa Angkipih dan Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar. Bendungan ini diharapkan menjadi solusi permanen masalah banjir yang kerap melanda daerah tersebut.
Usai meninjau lokasi banjir di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Rabu lalu, Gubernur Muhidin menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Riam Kiwa saat ini masih dalam tahap persiapan. Beliau berharap pembangunan bendungan ini dapat segera dimulai untuk mengatasi banjir secara jangka panjang. "Semoga kehadiran Dirjen Bina Marga bisa membantu mempercepat proses pembangunan Bendungan Riam Kiwa," ujarnya.
Selain pembangunan bendungan, Pemprov Kalsel juga berencana melakukan normalisasi sungai. Namun, rencana normalisasi ini baru akan dilaksanakan setelah pelantikan kepala daerah terpilih pada 6 Februari 2025.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Roy Rizali Anwar, menyatakan bahwa anggaran untuk pembangunan Bendungan Riam Kiwa telah disiapkan. Kendala saat ini hanya menunggu persetujuan dari Kementerian Ekonomi. "Semoga proses ini bisa cepat sehingga pelaksanaan dan penandatanganan kontrak bisa dilakukan secepat mungkin. Bendungan Riam Kiwa memiliki peran penting untuk mereduksi banjir hingga 70 persen berdasarkan kajian Balai Wilayah Sungai Kalimantan III," jelas Roy, yang juga mantan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel.
Target penyelesaian pembangunan Bendungan Riam Kiwa diharapkan dimulai pada tahun 2025 dan rampung dalam waktu lima tahun. Hal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan banjir yang berulang di Kalimantan Selatan. Percepatan pembangunan ini sangat penting mengingat dampak ekonomi dan sosial yang signifikan akibat banjir di Kalsel. Dengan selesainya bendungan ini, diharapkan masyarakat bisa lebih tenang dan terlindungi dari ancaman banjir.
Pembangunan Bendungan Riam Kiwa menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah dalam upaya mitigasi bencana banjir di Kalimantan Selatan. Selain pembangunan bendungan, berbagai langkah lain seperti normalisasi sungai dan edukasi masyarakat juga akan terus dilakukan untuk mengurangi risiko bencana tersebut. Keberhasilan pembangunan bendungan ini akan sangat berarti bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Proses percepatan pembangunan Bendungan Riam Kiwa menjadi penting karena dampak banjir di Kalsel tidak hanya merugikan secara ekonomi, namun juga mengancam keselamatan dan kehidupan masyarakat. Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, diharapkan pembangunan bendungan ini dapat berjalan lancar dan tepat waktu.