Pemerintah Siap Bangun 20 Ribu Hektare Tambak di Pulau Jawa untuk Ketahanan Pangan
Pemerintah berencana membangun 20 ribu hektare tambak ikan di Pulau Jawa hingga 2025 untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, khususnya pasokan protein hewani.
Jakarta, 8 April 2024 - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan atau Zulhas, mengumumkan rencana pemerintah untuk membangun 20 ribu hektare tambak ikan di Pulau Jawa hingga akhir tahun 2025. Pembangunan tambak ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani dari sektor perikanan. Inisiatif ini merupakan langkah signifikan dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi perikanan dan menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Zulhas menjelaskan bahwa proyek ambisius ini akan memanfaatkan tambak-tambak lama yang telah terbengkalai di sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura). Ia mengungkapkan potensi besar yang masih tertidur, yaitu sekitar 70 ribu hektare tambak yang tidak terpakai selama puluhan tahun, dulunya digunakan untuk budidaya udang windu. Revitalisasi tambak-tambak tersebut akan difokuskan untuk budidaya ikan, guna meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.
"Untuk ikan, (lokasinya) banyak di Pulau Jawa. Tahun ini, kan nggak bisa kita sekaligus. Tahun ini 20 ribu, 20 ribu itu suatu pekerjaan yang cukup besar," ujar Zulhas di Jakarta, Selasa. Pembangunan bertahap ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam merealisasikan rencana tersebut secara efektif dan efisien.
Revitalisasi Tambak dan Pembangunan Pabrik Pakan
Pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan tambak baru, tetapi juga pada revitalisasi tambak-tambak yang telah lama tidak terpakai. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal. Dengan merevitalisasi tambak-tambak tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan secara signifikan.
Selain pembangunan tambak, pemerintah juga berencana membangun pabrik pakan terintegrasi. Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas produksi ayam dan ikan, sekaligus menyerap hasil panen jagung dari petani lokal. Dengan adanya pabrik pakan, diharapkan dapat menekan biaya produksi dan menjamin ketersediaan pakan berkualitas bagi para pembudidaya.
"Pemerintah juga akan ikut mengembangkan pakan. Pakan juga kalau pemerintah ikut bisa mengendalikan seperti Bulog, (harga) tidak hanya ditentukan oleh satu dua pihak, tapi nanti pakan itu ada kompetisi bersaing harganya," jelas Zulhas. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih kompetitif dan menguntungkan bagi semua pihak.
Untuk wilayah di luar Pulau Jawa, pemerintah akan fokus pada pembangunan tambak untuk budidaya udang dan pengembangan perikanan tangkap. Strategi ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengembangkan sektor perikanan secara menyeluruh di seluruh Indonesia.
Dampak Positif Pembangunan Tambak
- Meningkatkan produksi ikan dan memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.
- Menyerap tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pesisir.
- Meningkatkan pendapatan petani dan pembudidaya ikan.
- Meningkatkan ketahanan pangan nasional.
- Memanfaatkan lahan terbengkalai dan meningkatkan efisiensi sumber daya.
Program pembangunan tambak seluas 20 ribu hektare ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan memanfaatkan tambak yang terbengkalai dan membangun pabrik pakan terintegrasi, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi sektor perikanan dan perekonomian nasional.