Pemerintah Tekankan Perlindungan Kaum Muda dari Bahaya Merokok
Kementerian Kesehatan RI menekankan pentingnya melindungi generasi muda dari bahaya rokok, terutama dengan meningkatnya popularitas rokok elektrik, dan mendorong gaya hidup sehat sebagai pendekatan yang lebih efektif.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menegaskan pentingnya melindungi generasi muda dari bahaya merokok, terutama dengan semakin populernya rokok elektrik. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, dalam acara peluncuran program 'Soft Launch RAW: Resilient, Awesome, and Wise' di Jakarta, Rabu (7/5).
"Saat ini, isu utama terkait perokok pemula atau remaja adalah bagaimana kita dapat melindungi anak-anak kita, terutama dari rokok elektrik," ujar Tarmizi. Ia menjelaskan bahwa perusahaan rokok gencar mempromosikan rokok elektrik kepada anak muda dengan menyoroti beragam varian rasa, sehingga lebih menarik daripada rokok konvensional. "Rokok elektrik memiliki lebih banyak varian rasa dibandingkan rokok konvensional, sehingga lebih mudah dipromosikan kepada anak muda," jelasnya.
Pernyataan tersebut menekankan urgensi perlindungan anak muda dari bahaya rokok, mengingat daya tarik rokok elektrik yang tinggi. Pemerintah menyadari strategi pencegahan perlu bergeser dari sekadar larangan, menuju promosi gaya hidup sehat yang lebih menarik dan efektif.
Strategi Pencegahan yang Lebih Efektif
Benget Saragih, Kepala Kelompok Kerja Pengendalian Penyakit Terkait Tembakau (PPAT), menyoroti perlunya pendekatan yang lebih positif dalam mempromosikan gaya hidup sehat di kalangan anak muda untuk mengurangi prevalensi merokok di Indonesia. "Pendekatannya perlu diubah. Alih-alih mengatakan bahwa merokok berbahaya, kita harus mempromosikan gagasan bahwa menjalani hidup sehat itu penting. Aktif, berolahraga, makan sehat, dan tidak merokok," katanya.
Saragih menekankan pentingnya perubahan strategi edukasi. "Jika kita melarang, mereka cenderung memberontak. Kita perlu mengubah pendekatan. Kita mendorong mereka untuk hidup sehat dengan tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan meningkatkan kesadaran di dalam keluarga dan komunitas mereka," jelasnya. Ia menambahkan bahwa kampanye anti-rokok perlu terus digencarkan, terutama karena Indonesia menghadapi bonus demografi.
Lebih lanjut, Saragih mengingatkan akan pentingnya kampanye anti-rokok yang berkelanjutan, terutama dalam menghadapi bonus demografi Indonesia. "Kita membidik Indonesia Emas 2045. Namun, jika kita tidak bertindak sekarang dengan anak-anak muda saat ini, yang akan kita hadapi adalah 'Indonesia yang mengkhawatirkan'," tegas Saragih. Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi tindakan pencegahan sekarang untuk masa depan Indonesia.
Upaya yang dilakukan pemerintah antara lain:
- Meningkatkan kampanye anti-rokok dengan pendekatan yang lebih positif dan menarik bagi kaum muda.
- Mempromosikan gaya hidup sehat, seperti olahraga, diet seimbang, dan menghindari alkohol.
- Meningkatkan kesadaran keluarga dan komunitas tentang bahaya merokok.
- Mengatur peredaran rokok elektrik dan produk tembakau lainnya.
Dengan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan, pemerintah berharap dapat melindungi generasi muda Indonesia dari bahaya merokok dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.