Pemkab Buol Desak Bank Sulteng Permudah Akses Permodalan UMKM
Pemerintah Kabupaten Buol meminta Bank Sulteng untuk mempermudah akses permodalan bagi UMKM di Buol, Sulawesi Tengah, demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Palu, 6 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah, mendesak PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) untuk memberikan kemudahan akses permodalan, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo, saat dihubungi dari Palu pada Selasa lalu. Hal ini dinilai krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat Buol.
Bupati Triwibowo menjelaskan bahwa Pemkab Buol telah secara konsisten menggunakan Bank Sulteng sebagai pengelola keuangan daerah, khususnya melalui Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengoptimalkan aset daerah dan mendorong pengembangan ekonomi lokal. Dengan mengelola keuangan daerah melalui Bank Sulteng, diharapkan akan ada sinergi positif yang menguntungkan kedua belah pihak.
Namun, permintaan kemudahan akses permodalan ini bukan tanpa alasan. Bupati menyadari besarnya potensi ekonomi di Buol, terutama di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, dan perikanan. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang enggan mengakses layanan perbankan untuk mendapatkan modal usaha. Oleh karena itu, peran Bank Sulteng dalam memberikan kemudahan dan edukasi kepada masyarakat sangatlah penting.
Dukungan Bank Sulteng untuk Pemkab Buol
Lebih lanjut, Bupati Triwibowo juga berharap Bank Sulteng memberikan imbal balik yang positif bagi Pemkab Buol. Beberapa bentuk imbal balik yang diharapkan antara lain pembangunan kantor cabang, perluasan jaringan kantor ranting atau cabang pembantu di berbagai wilayah Buol, serta prioritas penyerapan tenaga kerja lokal. Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan berkontribusi pada perekonomian daerah.
Pemkab Buol sendiri memiliki kontribusi signifikan terhadap Bank Sulteng. Sebagai pemegang saham, Pemkab Buol memiliki 3,02 persen atau 148.407 lembar saham dari total 4.919.698 lembar saham. Meskipun bukan pemegang saham terbesar, partisipasi Pemkab Buol menunjukkan komitmen dalam mendukung perkembangan Bank Sulteng.
Dua pemegang saham terbesar Bank Sulteng adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (30,64 persen) dan PT Mega Corpora (26,00 persen). Hingga awal tahun 2025, total modal disetor oleh seluruh pemegang saham mencapai Rp491.969.800.000, dengan nilai per lembar saham sebesar Rp100.000.
Potensi UMKM Buol dan Tantangan Akses Permodalan
Potensi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, dan perikanan di Buol sangat besar. Namun, kendala akses permodalan menjadi hambatan utama bagi pertumbuhan UMKM di daerah ini. Banyak masyarakat yang masih takut atau ragu untuk meminjam modal di perbankan karena berbagai faktor, seperti persyaratan yang rumit, bunga pinjaman yang tinggi, atau kurangnya pemahaman tentang sistem perbankan.
Oleh karena itu, Bank Sulteng diharapkan dapat berperan aktif dalam mengatasi kendala ini. Salah satu caranya adalah dengan menyederhanakan prosedur pengajuan pinjaman, memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan keuangan dan akses permodalan, serta menawarkan skema pembiayaan yang lebih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan UMKM.
Dengan demikian, peningkatan akses permodalan bagi UMKM di Buol dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kerjasama yang erat antara Pemkab Buol dan Bank Sulteng sangat penting untuk mewujudkan hal ini.
Ke depan, diharapkan Bank Sulteng dapat lebih proaktif dalam memberikan solusi dan dukungan bagi UMKM di Buol. Dengan demikian, potensi ekonomi daerah dapat dioptimalkan dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Sulawesi Tengah secara keseluruhan. Peran Bank Sulteng sebagai lembaga keuangan daerah sangat penting dalam hal ini.
Kesimpulan
Permintaan Pemkab Buol kepada Bank Sulteng untuk mempermudah akses permodalan bagi UMKM merupakan langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan lembaga perbankan sangat penting untuk mengatasi kendala akses permodalan dan memaksimalkan potensi ekonomi di Buol.