Pemkab Deli Serdang Prioritaskan Penurunan Angka Stunting
Pemkab Deli Serdang, Sumatera Utara, tetap fokus pada penurunan angka stunting sebagai program prioritas untuk meningkatkan kualitas SDM dan masa depan generasi mendatang.
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka stunting. Wakil Bupati Deli Serdang, Lom Lom Suwondo, menyatakan bahwa upaya ini merupakan prioritas utama, mengingat stunting bukan hanya masalah pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang. Program ini melibatkan berbagai pihak dan membutuhkan kerja sama lintas sektor untuk mencapai hasil yang optimal.
Penanganan stunting di Deli Serdang melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Wakil Bupati menekankan pentingnya konsolidasi data dan laporan untuk memantau progres, mengidentifikasi kendala, dan merumuskan solusi yang tepat sasaran. Hal ini bertujuan untuk memastikan setiap program yang dirancang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Lom Lom Suwondo juga berharap agar penanganan stunting tidak hanya berfokus pada angka prevalensi, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat. Perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat menuju pola hidup sehat, gizi seimbang, dan akses layanan kesehatan yang lebih baik, menjadi kunci keberhasilan program ini. Beliau mengajak semua pihak untuk bekerja sama dengan penuh komitmen dan tanggung jawab demi masa depan anak-anak Indonesia.
Percepatan Penurunan Stunting: Strategi dan Tantangan
Pemerintah pusat dan daerah telah menjadikan isu stunting sebagai agenda strategis. Hal ini menunjukkan urgensi masalah ini dan perlunya intervensi besar-besaran. Di Deli Serdang, berbagai program telah dirancang dan dilaksanakan untuk mengatasi masalah ini. Namun, tantangan tetap ada, dan dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar-OPD untuk memastikan keberhasilan program.
Salah satu tantangan utama adalah memastikan setiap program benar-benar berdampak nyata. Evaluasi berkala dan monitoring yang ketat diperlukan untuk mengukur efektivitas program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Selain itu, penting untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam program ini, sehingga mereka memahami pentingnya pencegahan dan penanganan stunting.
Koordinasi antar-OPD juga menjadi kunci keberhasilan. Dengan sinergi yang baik, intervensi yang dilakukan akan lebih terarah dan tepat sasaran. Informasi dan data yang akurat serta terintegrasi antar-OPD akan membantu dalam pengambilan keputusan dan perencanaan program yang lebih efektif.
Persiapan yang matang juga sangat penting. Konsolidasi data dan laporan dari masing-masing OPD akan memberikan gambaran yang jelas tentang progres yang telah dicapai. Dengan demikian, kendala dan tantangan dapat diidentifikasi dengan lebih mudah, sehingga solusi yang tepat dapat dirumuskan.
Mengubah Pola Pikir dan Perilaku Masyarakat
Lom Lom Suwondo menekankan pentingnya perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dalam upaya menurunkan angka stunting. Hal ini tidak hanya bergantung pada program pemerintah, tetapi juga pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, pola hidup sehat, dan akses terhadap layanan kesehatan.
Program edukasi dan sosialisasi yang efektif perlu dirancang dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang komprehensif tentang stunting, penyebabnya, dan dampaknya. Selain itu, perlu diberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat dan gizi seimbang.
Akses terhadap layanan kesehatan yang memadai juga sangat penting. Masyarakat perlu memiliki akses mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan ibu dan anak, termasuk pemeriksaan kesehatan berkala, imunisasi, dan konsultasi gizi. Dengan demikian, masalah stunting dapat dideteksi dan ditangani sejak dini.
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan angka stunting. Dengan kerja keras, sinergi, dan komitmen dari semua pihak, diharapkan angka stunting di Deli Serdang dapat terus menurun dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari angka prevalensi, tetapi juga dari perubahan perilaku dan pola pikir masyarakat menuju hidup sehat dan sejahtera.