Pemkab Gowa Harap Masalah Bendung Jenelata Segera Terselesaikan
Pemerintah Kabupaten Gowa berharap Satgas Percepatan Investasi Sulsel dapat membantu menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan Bendung Jenelata agar proyek strategis tersebut dapat dinikmati masyarakat.
Makassar, 5 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berharap permasalahan pembebasan lahan Bendung Jenelata segera dituntaskan. Proyek strategis nasional ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Gowa dan sekitarnya. Proses pembangunan terhambat oleh berbagai kendala, termasuk perizinan lahan dan pembebasan lahan yang belum tuntas. Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi Sulawesi Selatan di Makassar.
Wakil Bupati Gowa menyampaikan apresiasi atas dibentuknya Satgas Percepatan Investasi oleh Kajati Sulsel, Agus Salim. Menurutnya, satgas ini sangat efektif dalam membantu mengatasi hambatan investasi di Sulawesi Selatan, termasuk proyek Bendungan Jenelata. "Satgas ini benar-benar membantu kami di Pemkab Gowa untuk mempercepat proses pembangunan," ujar Darmawangsyah.
Pembayaran ganti rugi lahan baru mencapai 22 persen dari total yang dibutuhkan. Meskipun demikian, Pemkab Gowa optimistis permasalahan ini dapat segera diselesaikan. Komitmen Pemkab Gowa untuk menyelesaikan persoalan ini dibuktikan dengan rencana kajian dan surat kepada Kementerian Pertanian terkait izin LP2B.
Kendala dan Solusi Pembangunan Bendung Jenelata
Salah satu kendala utama pembangunan Bendung Jenelata adalah perizinan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), izin kehutanan, serta persoalan lahan milik PTPN dan aset Pemkab Gowa sendiri. Pemkab Gowa berkomitmen untuk menyelesaikan semua kendala tersebut dengan segera. Proses pembayaran lahan kepada masyarakat juga menjadi fokus utama dalam upaya percepatan pembangunan bendungan ini.
Koordinasi yang intensif antara Pemkab Gowa, Satgas Percepatan Investasi, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang akan terus dilakukan. Darmawangsyah berharap Gubernur Sulsel dapat mendorong percepatan izin-izin di tingkat kementerian dengan berkomunikasi langsung kepada menteri atau wakil menteri terkait.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pembangunan Bendung Jenelata dapat segera rampung dan memberikan manfaat bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Gowa. Manfaat tersebut meliputi ketahanan air, irigasi, dan pengurangan risiko banjir.
Peran Satgas Percepatan Investasi Sulawesi Selatan
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel, Agus Salim, menjelaskan bahwa pembentukan Satgas Percepatan Investasi dilatarbelakangi oleh rendahnya realisasi investasi di Sulawesi Selatan. Satgas ini memiliki tagline "One Stop Solution" dan bertujuan memberikan kepastian hukum serta mempercepat penyelesaian izin-izin yang sering menjadi hambatan investasi.
Agus Salim berharap Satgas ini dapat memberikan solusi konkret dan mendapat dukungan dari dunia usaha agar investasi di Sulawesi Selatan dapat meningkat. Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, juga mengapresiasi pembentukan satgas ini dan menyatakan dukungan penuh terhadap percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
Ia menekankan pentingnya menyelesaikan semua persoalan investasi dengan duduk bersama dan mencari solusi bersama-sama. Kerjasama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk keberhasilan proyek ini.
Spesifikasi Bendungan Jenelata
Bendungan Jenelata akan dibangun dengan tipe Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) setinggi 62,8 meter dan memiliki tampungan air sebesar 223,6 juta meter kubik. Selain mendukung ketahanan air dan irigasi, bendungan ini juga akan berfungsi mereduksi banjir. Kapasitas banjir akan berkurang dari 1.800 meter kubik per detik menjadi 686 meter kubik per detik pada periode ulang 50 tahun.
Dengan selesainya pembangunan Bendung Jenelata, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gowa dan sekitarnya melalui peningkatan sektor pertanian dan pengurangan risiko bencana banjir. Keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kerjasama dan dukungan dari semua pihak yang terlibat.