Pemkab Sigi Lanjutkan Program Sigi Hijau untuk Jaga Taman Nasional Lore Lindu
Pemkab Sigi berkomitmen melanjutkan program Sigi Hijau untuk melindungi kawasan konservasi Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) dan menjaga keseimbangan ekosistemnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, memastikan kelanjutan program Sigi Hijau untuk menjaga kelestarian Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta, menyatakan komitmen tersebut di Desa Sidondo, Rabu (19/2). Program ini melibatkan pemerintah daerah, pemangku kepentingan, dan masyarakat dalam upaya pelestarian TNLL.
Irwan Lapatta menekankan pentingnya menjaga kawasan konservasi TNLL demi keseimbangan ekosistem. Ia mengajak semua pihak untuk bahu-membahu melindungi TNLL, mengingat kawasan ini merupakan aset penting yang harus dijaga dan dipelihara. Pernyataan tersebut disampaikannya, "Ini terkait bagaimana menjaga kawasan ini yang sudah diatur negara bahwa Taman Nasional Lore Lindu dan kawasan lindung lainnya harus dijaga dan dipelihara."
Komitmen ini diharapkan berlanjut pada kepemimpinan selanjutnya. Irwan Lapatta optimis Bupati Sigi terpilih, Moh Rizal Intjenae, akan melanjutkan upaya pelestarian TNLL. Kerja sama Pemda Sigi dan Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNL) juga terlihat dalam pembangunan pos jaga di sepanjang ruas jalan Bora-Pandere, yang sebagian masuk dalam kawasan TNLL.
Upaya Konkret Pelestarian TNLL
Pembangunan pos jaga di sepanjang ruas jalan Bora-Pandere merupakan langkah nyata dalam upaya menjaga TNLL. Pos jaga ini terletak jauh dari pemukiman penduduk, sehingga perlu penerangan jalan menggunakan panel surya. Bupati Irwan Lapatta berharap ke depannya, setiap pos jaga dapat dijaga oleh tim yang terdiri dari tiga hingga empat orang.
Pos jaga ini bukan hanya untuk menjaga, tetapi juga mengawasi kawasan TNLL. Kerja sama dan kebersamaan antara Pemkab Sigi dan BBTNL sangat penting dalam keberhasilan program ini. Bupati menekankan pentingnya merawat kerja sama tersebut untuk memastikan keberlanjutan upaya pelestarian TNLL.
Program Sigi Hijau ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Sigi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan luas kawasan konservasi mencapai 74 persen dari total wilayah Kabupaten Sigi, program ini sangat krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Kerja Sama Pemkab Sigi dan BBTNL
Kerja sama antara Pemkab Sigi dan BBTNL ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman. Kerja sama ini difokuskan pada pengelolaan kawasan TNLL di sepanjang ruas jalan Bora-Pandere sepanjang 22 kilometer, dengan 4,62 kilometer di antaranya masuk dalam kawasan lindung TNLL. Pembangunan pos jaga dan penerangan jalan merupakan bagian dari kesepakatan tersebut.
Ruas jalan Bora-Pandere yang menghubungkan Desa Bora dan Desa Pandere memiliki peran penting dalam aksesibilitas wilayah. Namun, pembangunan infrastruktur harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, kerja sama yang baik antara Pemkab Sigi dan BBTNL sangat penting untuk memastikan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Dengan komitmen yang kuat dari Pemkab Sigi dan dukungan dari BBTNL, diharapkan program Sigi Hijau dapat terus berjalan efektif dalam menjaga kelestarian TNLL dan keseimbangan ekosistemnya. Upaya pelestarian ini tidak hanya penting bagi keberlangsungan TNLL, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang bergantung pada sumber daya alam di sekitarnya.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian TNLL perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya pelestarian ini. Dengan demikian, TNLL dapat tetap lestari untuk generasi mendatang.