Pemkab Sigi Usulkan Pembangunan Sekolah Rakyat, Dapatkan Dukungan Kemensos?
Pemkab Sigi meminta dukungan Kemensos untuk membangun Sekolah Rakyat di lahan seluas 10 hektare di Pombewe, Sigi Biromaru, guna mendukung program pendidikan inklusif dengan seragam dan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), secara resmi mengajukan permohonan bantuan dan dukungan kepada Kementerian Sosial (Kemensos) untuk pembangunan Sekolah Rakyat di wilayahnya. Permohonan ini disampaikan langsung oleh Bupati Sigi, Moh Rizal Intjenae, kepada Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono. Pembangunan Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di Kabupaten Sigi, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Langkah Pemkab Sigi ini didasari oleh komitmen untuk mewujudkan program pendidikan inklusif. Pemkab Sigi telah menyiapkan lahan seluas 10 hektare di kawasan Hunian Tetap (Huntap) Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Lokasi ini dinilai strategis karena berdekatan dengan Kampus UIN Datokarama Palu. Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sigi.
Program pendidikan inklusif di Kabupaten Sigi sendiri direncanakan akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026. Program ini akan memberikan seragam sekolah gratis kepada anak-anak di Sigi dari jenjang PAUD hingga SMP. Sekolah Rakyat yang direncanakan akan dibangun ini diharapkan dapat menjadi bagian integral dari program tersebut, memberikan akses pendidikan berkualitas dan gratis bagi anak-anak dari keluarga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dukungan Kemensos dan Transparansi Seleksi Siswa
Mensos Saifullah Yusuf memberikan respons positif terhadap usulan Pemkab Sigi. Namun, beliau juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses seleksi calon siswa Sekolah Rakyat. Beliau mengajak seluruh kepala daerah di delapan kabupaten yang termasuk dalam program Sekolah Rakyat, termasuk Sigi, untuk bersikap objektif dalam proses seleksi tersebut. Delapan kabupaten tersebut antara lain Sigi, Buton Tengah, Belitung Timur, Banggai Kepulauan, Takalar, Empat Lawang, Kuningan, dan Sopeng.
Mensos mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan keadilan dalam menentukan siswa yang berhak mendapatkan kesempatan belajar di Sekolah Rakyat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa program ini benar-benar menjangkau anak-anak yang membutuhkan dan layak mendapatkan bantuan pendidikan. Transparansi dalam seleksi siswa menjadi kunci keberhasilan program Sekolah Rakyat agar tepat sasaran.
Sekolah Rakyat yang didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini memang ditujukan untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Oleh karena itu, proses seleksi yang transparan dan objektif sangatlah krusial untuk memastikan program ini mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien.
Dengan adanya komitmen dari Pemkab Sigi dan arahan dari Kemensos, diharapkan pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Sigi dapat segera terwujud. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sigi.
Sekolah Rakyat dan Program Pendidikan Inklusif Sigi
Pembangunan Sekolah Rakyat di Sigi sejalan dengan komitmen Pemkab Sigi untuk mewujudkan pendidikan inklusif. Program pendidikan inklusif ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga. Pemberian seragam sekolah gratis dari PAUD hingga SMP merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen ini.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan semakin banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu yang dapat mengenyam pendidikan yang layak. Sekolah Rakyat akan menjadi pelengkap dari program pendidikan inklusif yang telah dicanangkan oleh Pemkab Sigi. Sinergi antara program Sekolah Rakyat dan program pendidikan inklusif diharapkan dapat meningkatkan angka partisipasi pendidikan dan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Sigi.
Pemilihan lokasi di Pombewe, dekat dengan Kampus UIN Datokarama Palu, juga menunjukkan pertimbangan strategis dari Pemkab Sigi. Keberadaan kampus tersebut diharapkan dapat memberikan dukungan akademis dan sumber daya yang dibutuhkan oleh Sekolah Rakyat. Hal ini dapat memperkuat kualitas pendidikan yang diberikan di Sekolah Rakyat.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah. Komitmen Pemkab Sigi untuk menyediakan lahan dan program pendidikan inklusif, serta dukungan dari Kemensos melalui program Sekolah Rakyat, merupakan langkah penting dalam mewujudkan cita-cita pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh anak di Kabupaten Sigi.
Ke depan, diharapkan akan terjalin sinergi yang lebih kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya melalui akses pendidikan yang lebih merata dan berkualitas.