Pemkot Bandung Berikan 1 Ton Benih Padi Unggul, Wujud Ketahanan Pangan Kota
Pemerintah Kota Bandung menyerahkan 1 ton benih padi unggul hasil penangkaran mandiri kepada petani, sebagai langkah strategis mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung baru-baru ini mengambil langkah signifikan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan kota. Pada Senin, 7 April 2024, Pemkot Bandung menyerahkan sebanyak 1 ton benih padi unggul kepada para petani di Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari. Penyerahan ini menandai keberhasilan program pembenihan mandiri yang digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung.
Siapa yang terlibat? Pemkot Bandung, melalui DKPP, berperan sebagai penyedia benih padi unggul hasil penangkaran mandiri. Penerima manfaatnya adalah para petani di Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat. Mengapa hal ini penting? Karena langkah ini merupakan upaya strategis untuk mencapai ketahanan pangan kota yang berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, dan memastikan kualitas serta waktu tanam yang terkontrol.
Bagaimana prosesnya? Pemkot Bandung telah berhasil membudidayakan benih padi unggul di lahan seluas 4.000 meter persegi. Ke depannya, DKPP Kota Bandung menargetkan perluasan lahan hingga 3 hektar untuk menghasilkan 15 ton benih padi. Benih yang diberikan merupakan varietas unggul lokal yang telah diseleksi, tahan hama, dan cocok untuk kondisi lahan pertanian di Kota Bandung. Hal ini disambut positif oleh para petani karena kualitasnya yang baik dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
Pembenihan Mandiri: Tonggak Ketahanan Pangan Kota Bandung
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menyatakan bahwa penyerahan benih padi ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan pertanian Kota Bandung. Program pembenihan mandiri ini menunjukkan komitmen Pemkot Bandung dalam mendukung sektor pertanian di tengah perkembangan kota yang pesat. Bandung menjadi salah satu kota di Indonesia yang berhasil melakukan pembenihan padi secara mandiri dan sistematis.
Gin Gin menambahkan bahwa benih yang dikembangkan merupakan hasil seleksi dari varietas unggul lokal. Varietas ini terbukti memberikan hasil panen tinggi dan memiliki daya tahan yang baik terhadap hama. Hal ini sangat penting untuk memastikan produktivitas pertanian di Kota Bandung tetap terjaga.
“Menurut laporan lapangan, para petani juga menyambut positif benih hasil penangkaran ini karena kualitasnya yang baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan lokal,” ungkap Gin Gin. Hal ini menunjukkan kesesuaian program pembenihan dengan kebutuhan riil di lapangan.
Keberhasilan program ini juga menunjukkan bahwa model pertanian perkotaan yang berkelanjutan dapat diterapkan di Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Apresiasi Peran Petani
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap keberhasilan program pembenihan mandiri ini. Ia menekankan bahwa kemandirian benih merupakan langkah strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan kota yang berkelanjutan.
“Dengan benih yang kita kembangkan sendiri, kita tidak tergantung pada pasokan dari luar. Kita punya kontrol terhadap kualitas dan waktu tanam. Ini penting untuk menghadapi berbagai ancaman global yang bisa mempengaruhi distribusi pangan,” ujar Wali Kota Farhan.
Lebih lanjut, Wali Kota Farhan juga menyampaikan penghargaan kepada para petani Kota Bandung atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam menjaga sektor pertanian di tengah tantangan urbanisasi yang semakin kompleks.
“Bagi saya, petani Kota Bandung adalah pahlawan. Kita tidak bisa bicara ketahanan pangan tanpa mereka,” tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan penghargaan yang tinggi terhadap peran vital petani dalam menjaga ketahanan pangan kota.
Program pembenihan mandiri ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam upaya membangun ketahanan pangan lokal.