Pemkot Bandung Latih Warga Binaan Rutan: Bikin Kue & Cukur Rambut, Siap Kerja Setelah Bebas!
Pemerintah Kota Bandung melatih 40 warga binaan Rutan Kelas I Bandung keterampilan membuat kue dan cukur rambut untuk mengurangi stigma negatif dan membuka peluang kerja setelah bebas.
Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Bandung. Sebanyak 40 warga binaan mengikuti pelatihan keterampilan membuat kue dan mencukur rambut, sebuah program yang bertujuan untuk menghapus stigma negatif terhadap mantan narapidana dan membuka peluang kerja bagi mereka setelah bebas. Pelatihan ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung tahun 2025 dan merupakan bagian dari program perluasan kesempatan kerja.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap mantan narapidana. "Stigma bahwa alumni lapas adalah orang-orang yang tidak bisa diperbaiki harus kita buktikan salah. Memang tidak mudah, tetapi di situlah letak berkahnya," ujar Farhan. Ia menegaskan bahwa warga binaan tetap merupakan bagian dari masyarakat Kota Bandung dan berhak mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri dan berkontribusi setelah menjalani masa tahanan.
Program pelatihan ini tidak hanya sekadar memberikan keterampilan, tetapi juga merupakan bentuk dukungan nyata Pemkot Bandung bagi para warga binaan. Bahkan, Wali Kota Farhan berencana untuk secara langsung mengunjungi rutan pada hari terakhir pelatihan cukur rambut sebagai bentuk dukungan konkret. "Hari ke-10 saya akan datang ke sini untuk dicukur. Bukan formalitas, tapi sebagai bukti bahwa pelatihan ini benar-benar membuahkan hasil," tegasnya.
Keterampilan Baru, Peluang Kerja Baru
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, Andri Darusman, menjelaskan lebih lanjut mengenai program pelatihan ini. Pelatihan membuat kue pastry berlangsung selama tujuh hari, sedangkan pelatihan mencukur rambut selama sepuluh hari, keduanya dilaksanakan dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB di lingkungan Rutan Kelas I Bandung. Program ini tergabung dalam 240 paket pelatihan berbasis usulan Musrenbang dan 10 paket pelatihan reguler yang dijalankan Dinas Tenaga Kerja.
Andri juga menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Bandung dalam memperluas kesempatan kerja bagi warganya, termasuk mereka yang sedang menjalani masa pembinaan di rutan. Dengan bekal keterampilan baru ini, diharapkan para warga binaan memiliki bekal untuk mencari nafkah dan berkontribusi secara positif setelah mereka bebas nanti.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kusnali, memberikan apresiasi positif terhadap inisiatif Pemkot Bandung. Ia berharap program serupa dapat diperluas ke bidang-bidang teknis lainnya, seperti servis pendingin udara (AC). "Kalau warga binaan dilatih servis AC, mereka tidak hanya punya keahlian, tapi juga peluang kerja nyata setelah bebas. Ini akan sangat aplikatif," ujarnya.
Dukungan dan Harapan untuk Masa Depan
Kusnali juga mengusulkan agar Pemkot Bandung membuat kebijakan khusus yang membuka peluang kerja bagi eks warga binaan dalam program pelayanan masyarakat. Hal ini akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi mereka untuk berintegrasi kembali ke masyarakat dan menghindari potensi pengulangan tindak pidana. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi para eks warga binaan untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik.
Pelatihan ini bukan hanya sekadar memberikan keterampilan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi para warga binaan. Dengan keterampilan yang didapat, mereka memiliki peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan membangun kehidupan yang lebih baik setelah bebas. Dukungan dari Pemkot Bandung dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini dan mengurangi angka residivis.
Program pelatihan ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam mengurangi angka kriminalitas dan memberdayakan masyarakatnya. Dengan memberikan kesempatan dan pelatihan keterampilan, Pemkot Bandung menunjukkan komitmennya dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan program serupa dan memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang pernah tersandung masalah hukum. Pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan merupakan langkah strategis dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik dan mengurangi angka kriminalitas di masa mendatang.