Pemkot Batu Usung Solusi Cerdas: 1.000 Sarjana Lewat Dana CSR
Pemkot Batu berinovasi dengan memanfaatkan dana CSR untuk membiayai program '1.000 Sarjana', guna mengurangi beban APBD dan menekan disparitas lapangan kerja.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, Jawa Timur, meluncurkan program inovatif '1.000 Sarjana' yang ditargetkan mulai berjalan pada tahun 2025. Program ambisius ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dengan lapangan kerja yang tersedia. Uniknya, Pemkot Batu membuka opsi pendanaan yang tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan juga memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Kota Batu.
Wali Kota Batu, Nurochman, menjelaskan bahwa kebutuhan biaya program '1.000 Sarjana' cukup besar. Oleh karena itu, pemanfaatan dana CSR menjadi solusi untuk meringankan beban APBD. "Sumber pembiayaan (1.000 Sarjana) tidak hanya mengandalkan APBD karena kebutuhan biayanya lumayan besar. Maka dari sumber pembiayaan tidak harus melalui APBD saja tapi CSR," ungkap Wali Kota Nurochman seusai menyampaikan rancangan awal RPJMD 2025-2023 di gedung DPRD Kota Batu, Senin.
Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Batu dalam memajukan pendidikan di Kota Batu. Meskipun APBD telah banyak dialokasikan untuk pendidikan, seperti bantuan per mahasiswa sebesar Rp4 juta hingga Rp5 juta per tahun, kerjasama dengan sektor swasta melalui dana CSR dinilai perlu untuk mencapai target program '1.000 Sarjana'. Program ini diharapkan dapat berkontribusi pada terwujudnya Indonesia Emas 2045, sebagaimana disampaikan Wali Kota Nurochman: "Target Indonesia Emas tidak akan mudah jika kualitas sumber daya manusianya tidak bagus."
Mekanisme Pemanfaatan Dana CSR
Mekanisme pemanfaatan dana CSR untuk program '1.000 Sarjana' masih dalam tahap pembahasan. Pemkot Batu akan mengevaluasi Peraturan Daerah (Perda) CSR yang telah ada dan meninjau kembali kepengurusan forum CSR untuk memastikan pengelolaan dana yang transparan dan efektif. "Kami sudah punya Perda CSR, kemudian forum CSR sudah di SK-kan tetapi akan kami evaluasi personalianya sebagai pengelola dana CSR di Kota Batu," jelas Wali Kota Nurochman.
Pemkot Batu berkomitmen untuk melibatkan seluruh pihak swasta di Kota Batu dalam program ini. Kerjasama yang baik antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat memastikan keberhasilan program '1.000 Sarjana'. Program ini tidak hanya sekedar meningkatkan jumlah sarjana, tetapi juga memastikan penyaluran sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Sebagai contoh, pemerintah desa yang membutuhkan tenaga perencana akan diarahkan untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa di fakultas terkait. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menciptakan keselarasan antara jumlah lulusan dan kebutuhan tenaga kerja di Kota Batu.
Implementasi Bertahap dan Sasaran Tepat
Pelaksanaan program '1.000 Sarjana' akan dilakukan secara bertahap. Pemkot Batu tidak akan langsung menyasar 1.000 mahasiswa pada tahap awal, melainkan akan menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran. "Pada tahap awal pelaksanaan, program itu tidak langsung menyasar 1.000 orang, tetapi akan bertahap sekaligus menyesuaikan pada ketersediaan anggaran," ujar Wali Kota Nurochman.
Sebagai langkah awal, Pemkot Batu menargetkan untuk memberikan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa dalam 100 hari kerja. Hal ini menunjukkan keseriusan dan komitmen Pemkot Batu dalam merealisasikan visi dan misi Wali Kota Nurochman dan Wakil Wali Kota Heli Suyanto. "Mana yang mampu kami tunaikan di 100 hari masa kerja itu dilakukan, misalnya lebih dulu 50 mahasiswa itu sudah alhamdullilah dan ini sebagai langkah awal kesungguhan dan keseriusan kami melaksanakan visi-misi," tambahnya.
Dengan pendekatan yang sistematis dan kolaboratif, program '1.000 Sarjana' diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Batu dan berkontribusi pada pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Program ini juga sejalan dengan upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia sebagai pilar utama pembangunan nasional. Pemkot Batu berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan potensi dana CSR untuk mendukung program-program pembangunan yang berdampak luas bagi masyarakat.